I. Pengertian
Cinta Kasih
secara
bahasa ialah rasa sangat kasih dan sayang, atau sangat tertarik hatinya. Adapun
dari segi bahasa, cinta adalah ungkapan perasaan jiwa, ekspresi hati dan
gejolak naluri yang menggelayuti hati seseorang terhadap kekasihnya.Sedangkan
menurut Kahlil Gibran, cinta ialah perasaan untuk dirinya sendiri. Cinta adalah
kekuatan manusia yang paling tinggi. Cinta adalah sumber segalanya, kita tidak
akan dapat mewujudkan setiap impian kita tanpa
cinta.
Cinta adalah
sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan
pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua
kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah
sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa
pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu,
menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan
objek tersebut. Cinta adalah
satu perkataan yang mengandungi makna perasaan yang rumit. Bisa dialami semua
makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa.
Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di
dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta
dalam pengertian abad ke 21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu.
Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti
berikut:·Perasaan terhadap keluarga·Perasaan terhadap teman-teman,
atau philia·Perasaan yang romantis atau juga
disebut asmara·Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa
nafsu atau cinta eros·Perasaan sesama atau juga disebut kasih
sayang atau agape·Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri,
yang disebut narsisisme·Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu·Perasaan
terhadap negaranya atau patriotisme·Perasaan terhadap bangsa
atau nasionalisme1. Cinta
Diri Cinta
Diri eratn kaitannya dengan dorongan menjaga diri. manusia senang untuk tetap
hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan dirinya. Jadi ia
mencintai sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia
membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya.
Al-Qur'an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri,
kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi
dirinya, dan menghindarkan segala sesuatu yang membahayakan dirinya, melalui
ucapan nabi MUHAMMAD SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib,
tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi drinya dan menjauhkan
dari segala keburukan.2. Cinta kepada sesama
manusiaAgar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan
manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri
sendiri dan egoismenya. Al-Qur'an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman
agar saling cinta mencintai seperti cinta mereka terhadap diri
sendiri.3. Cinta SeksualCinta erat kaitannya
dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekera dalam melestarikan kasih
sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri. Sebab ini merupakan
emosi alamiah dalam siri manusia yang tidak dilingkari, tidak ditentang ataupun
detekannya. Tapi di Islam hubungan ini hanya boleh dilakukan secara sah yaitu
melalui "perkawinan".4. Cinta
kebapakanMengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjamin oleh
ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya,
maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah
dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan
psikis.5. Cinta kepada ALLAHPuncak cinta
manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual iaah cintanya kepada Allah
dan kerinduannya kepada-Nya. tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja,
tetapi juga dalam tindakan dan tingkah lakunya, semua tingkah laku dan tindakan
ditujukan kepada Allah.6. Cinta kepada
RasulCinta kepada rasul, yang diutus oleh Allah sebagai rahman bagi seluruh
alam semesta, menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah.CINTA DALAM
AGAMA ISLAM.Simpang siur tentang cinta dalam agama islam , bisa diartikan
sebenarnya tidak boleh dikarenakan belum muhrim , karena dalam agama islam
belum boleh mencintai dan memiliki lawan jenis sebelum menikah , apabila sudah
menikah , baru boleh mencintai dan
meiliki Sebenarnya
cinta dalam agama islam adalah cinta kita terhadap sang pencipta , kita cinta
terhadap semua yang telah diciptakan demi meneruskan hidup di dunia yang harus
kita syukuri atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita di
dunia , jangan lah kau mendustai apa yang telah diberikan oleh Allah Swt , kita
harus cinta melaksanakan segala apa yang telah diperintahkan dan menjauhi
segala larangannnya. KASIH
SAYANG Pada
dasarnya kasih sayang adalah fitrah yang dianugerahkan Allah SWT kepada
mahluknya, misalnya hewan, kita perhasikan begitu kasihnya kepada anaknya,
sehingga rela berkorban jika anaknya diganggu. Naluri inipun ada pada manusia,
dimulai dari kasih sayang orang tua kepada anaknya, begitu pula sebaliknya.
Akan tetapi naluri kasih sayang ini dapat tertutup jika terdapat hambatan –
hambatan misalnya pertengkaran, permusuhan, kerasukan, kedengkian dan lain –
lain. Sayang
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia di artikan kasihan.Oleh karena
itu,kasih sayang diartikan sebagai cinta,kasih atau amat suka.Dengan
demikian,maka sayang memperkuat rasa kasih seseorang yang diwujudkan dalam
tindakan yang nyata,dan semua nya bersumber dari rasa
cinta. KEMESRAAN Kemesraan
berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti
hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber
dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama
dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan
kasih. Ada
pula, Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur,
yaitu:• Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau
genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin
yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.• Kemesraan dalam Rumah
Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada
tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah
agak lama biasanya semakin berkurang.•Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan
bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan
dengan jalan – jalan dan sebagainya.PEMUJAANPemujaan adalah dimana kita memuja
atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi.Pemujaan dapat dilakukan dalam
berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan
kepercayan yang ada.seperti Pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaa bahwa
para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut
mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup.Dalam beberapa budaya Timur,
dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk
menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang
untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari
pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti
bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan
keluarga.CINTA
EROTIS Kasih
sayang yang bersumber dan cinta erotis( sifat membirahikan), memang merupakan
sesuatu yang sifatnya ekslusif sehingga sering memperdayakan cinta yang
sebenarnya. Hal ini terjadi karena antara cinta dan nafsu diperdepsikan scara
sama. Padahal jika dicermati secara seksama keduanya memiliki pengertian yang
berbbeda bahkan bertolak belakang. Kasih sayang dalam cinta erotis merupakan
kontak seksual yang sah dan ideal yang bersumber dari cinta. Kasih saying
erotis dapat menjadi perekat hubungan suami istri dalam membina hubungan dalam
berkeluarga.
pengertian
cinta menurut Dr sarlito w sarwono bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu
1. keterikatanadalah adanya perasaan untuk hanya
bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain
kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia
2. keintimanadanya kebiasaan dan tingkah laku yang
menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi
panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan sekedar memanggil
nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring berdua
3. kemesraan adanya rasa ingin membelai dan dibelai,
rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak bertemu, adanya ungkapan
ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
tidak semua unsur cinta itu
sama kuatnya. kadang kadang ada yang keterikatannya sangat kuat
tetapi keintiman atau kemesraannya kurang, cinta seperti ini mengandung
kesetiaan yg kuat dan kecemburuan yang besar, sehingga dirasakan oleh
pasangannya sebagai dingin atau hambar karena tidak ada kehangatan yang
ditimbulkan oleh kemesraan dan keintiman
c. tiga unsur dalam segitiga cinta
Stenberg (1988) terkenal dengan teorinya tentang Triangular Theory of Love (segitiga cinta). Segitiga cinta itu mengandung komponen :
1. Keintiman (Intimacy) : Elemen emosi yang di dalamnya terdapat kehangatan, kepercayaan dan keinginan untuk membina hubungan.
2. Gairah (Passion) : Elemen motivasional yang didasari oleh dorongan dari dalam diri yang bersifat seksual.
3. Komitmen (Commitment) : Elemen kognitif, berupa keputusan untuk secara sinambung dan tetap menjalankan suatu kehidupan bersama.
Dari ketiga komponen cinta diatas, dapat membentuk delapan kombinasi jenis cinta sebagai berikut :
1. Nonlove : Tak ada gairah yang timbul, biasanya hubungan dengan orang dalam lingkungan sehari-hari karena interaksinya hanya bersifat sepintas saja, tidak memiliki komponen gairah, keintiman dan komitmen.
2. Liking (persahabatan) : Sebagai salah satu komponen emosi yang ada adalah perasaan suka bukanlah cinta, hanya memiliki komponen keintiman.
3. Infatuation Love (ketergila-gilaan) : Gairah yang timbul tanpa keintiman dan komitmen, biasanya cinta yang terjadi pada padangan pertama.
4. Empty Love (cinta kosong) : Ada unsur komitmen tetapi kurang intim dan kurang gairah. Hubungan yang lama akan semakin membosankan.
5. Romantic Love (cinta romantis) : Hubungan intim yang menggairahkan tetapi kurang komitmen sehingga pasangan yang jatuh cinta romantis ini terbawa secara fisik dan emosi, tetapi tidak mengharapkan hubungan jangka panjang.
6. Companionate Love : Hasil dari komponen keintiman dan komitmen tanpa adanya gairah cinta. Dalam perkawinan yang lama tidak akan menggairahkan secara fisik lagi.
7. Fatous Love (cinta buta) : Mempunyai gairah dan komitmen tetapi kurang intim, dimana cinta ini sulit dipertahankan kareana kurang adanya aspek emosi.
8. Consummate Love (cinta yang sempurna) : Cinta yang tersusun atas komponen keintiman, gairah dan komitmen.
d.tingkatan cinta
Tingkatan
cintaAda tiga tingkat cinta.
Pertama, cinta atas
dasar harapan mendapat sesuatu. Yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya
karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya
itu biasanya berujud materi. Seorang wanita biasanya mudah tergoda dengan
materi. Isteri yang mencintai suaminya karena ingin hartanya, berarti dia masuk
dalam golongan ini. Isteri yang memijit punggung suaminya hanya ingin jatah
nafkahnya ditambah. Isteri yang menyuguhkan teh hangat disertai seulas senyuman
hanya karena ingin merayu minta dibelikan anting-anting. Atau isteri yang rajin
bersih-bersih rumah dengan niat suami membelikan perabot baru. Semuanya masuk
dalam golongan cinta tingkat ini. Cinta seperti ini adalah tingkatan cinta yang
paling rendah. Jika keinginannya tidak terpenuhi maka kadar cinta pecinta
golongan ini sontak turun tajam. Bahkan kemudian hatinya terisi oleh
bibit-bibit kejengkelan, kebencian dan kemarahan. Sehingga bila akumulasi
harapan-harapannya yang tak terpenuhi itu sudah sedemikian besar, seringkali
berujung pada perselisihan, bahkan perpisahan.
Kedua, cinta atas dasar
mengharap ridho kekasih. Cinta seperti ini lebih tinggi tingkatannya dari yang
pertama. Yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya. Orang yang
memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara sukarela dengan
tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih memperoleh
kesenangan. Agar kekasih terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang ada dia
berani mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal tersebut. Terkadang dia
bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan. Terkadang dia mau
melakukan sesuatu yang tidak masuk akal. Bahkan tak jarang ada yang rela
melakukan sesuatu yang membahayakan nyawanya sendiri. Dalam melakukan semuanya
itu, dia tidak mengharapkan imbalan dari kekasih atas apa yang dilakukannya
itu. Yang ada dihatinya hanyalah niat tulus agar kekasihnya senang dan bahagia,
itu saja. Dan inilah yang disebut cinta tulus. Dan ketika kekasih tersenyum
senang, diapun turut merasakan kesenangan itu. Manakala kekasih bahagaia,
hatinyapun turut merasa bahagia.
Ketiga, cinta atas dasar
mengharap Ridho Allah sekaligus ridho kekasih. Inilah cinta sejati. Inilah
cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih), adakalanya
orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang dilakukannya itu
tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya apa yang dilakukannya
itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika demikian adanya, maka dia dan
kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang dirasakannya hanyalah
kesenangan jangka pendek dan bersifat semu. Misalnya saja waktu sholat maghrib
hampir habis dan dia membiarkan kekasihnya asyik menonton TV karena tidak mau
mengganggu kesenangannya. Atau dia terus menerus memanjakannya dengan selalu
membelikan barang-barang mewah secara mubazir dan berfoya-foya menghamburkan
uang untuk menyenangkan kekasihnya (yang tidak punya nilai ibadah). Itu semua
bertentangan dengan aturan Allah. Dan orang yang tindakannya bertentangan
dengan aturanNya tidak akan menemukan ketentraman hidup dan kebahagiaan sejati.
Sebab, yang meniupkan kebahagiaan dan ketenangan hidup kedalam hati manusia
hanyalah Allah. Dan kebahagiaan sejati di dunia ini adalah ketika amal
perbuatan seseorang itu sejalan dengan PerintahNya (sejalan dengan nurani).
Yaitu ketika amal perbuatannya itu memiliki nilai ibadah. Itulah kenapa
cinta tulus saja tidak menjamin kebahagiaan. Yang menjamin kebahagiaan adalah
cinta jenis ketiga, yakni cinta tulus mengharap Ridho Allah sekaligus kekasih.
Jadi apa yang dilakukan haruslah sesuai dengan jalur pencarian ridhoNya
terlebih dulu, baru ridho kekasihnya.
Tanpa air…
Tiada kehidupan bagi
tetumbuhan
Tanpa cinta sejati…
Tiada kebahagiaan bagi insan
Jalaran cinta adalah gerbang
Menuju kota kebahagiaan
Wahai pecinta
Cairkanlah hatimu…
Lalu siramlah hati kekasih
Agar selalu segar dan bersih
Sebab yang demikian itulah
cinta
II. Cinta Menurut Ajaran Agama
a. Berbagai Bentuk Cinta
Cinta Kepada Allah : Puncak cinta manusia yang paling bening, jernih
dan spritual ialah cintanya kepada allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak
hanya dalam shalaat, pujian, dan doanya saja, cinta yang ikhlas seorang manusia
kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang
mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukan semua bentuk kecintaan
lainnya.
Cinta Kepada Rosul : Cinta kepada rosul yang diutus Allah sebagai
rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua setelah cinta
kepada Allah. Ini karena rosul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam
tingkah laku, moral, maupun berbagi sifat luhur lainnya.
Cinta Diri : Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mangaktualisasikan diri.
Cinta Kepada Sesama Manusia : Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain.
Cinta Seksual : Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasihsayang, keserasian, dan kerja sama antar suami dan isstri. Ia merupakan faktor primer bagi kelangsungan hidup keluarga.
Cinta Kebapakan : Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya.
b. Ayat-Ayat Dalam Kitab Suci Tentang Cinta
Cinta Kepada Allah : Katakanlah : Jika memang kamu cinta kepada Allah, maka turutkanlah aku, niscaya cinta pula Allah kepada kamu dan akan diampuniNya dosa-dosa kamu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Penyayang. (Qs. Ali -Imran 3:31)
Cinta Kepada Rasul : Katakanlah : Hendaklah kamu taat kepada Allah dan Rasul. Tetapi jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang kafir. (Qs. Ali-imran 3 :34)
Cinta Kepada Orang Tua : "Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan kepada_Nya dan hendaklah berbuat baik kepada orang tuanya dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut di sisimu maka janganlah katakan kepada keduanya 'ah' dan janganlah kamu membentak keduanya. Katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang. Dan katakanlah, 'Wahai Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil". (Q.s Al-Isra[17]:23-24)
Cinta Kepada Suami/Istri dan Keluarga : Dan diantara tanda-tanda kekuasaan_nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Qs. Ar-Rum 30:21)
c. Pengertian Kasih Sayang
Kasih sayang adalah rasa peduli terhadap apa yang disayangi. Contohnya adalah satu pasangan yang paling saling mencintai dan menimbulkan rasa ketergantungan antara satu sama lainnya. hal tersebutlah yang dinamakan cinta. Jadi cinta berawal dari kasih sayang.
d. Macam-Macam Cinta Kasih dari Ortu
Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian pula sebaiknya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan :
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif
3. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Cinta Diri : Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mangaktualisasikan diri.
Cinta Kepada Sesama Manusia : Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain.
Cinta Seksual : Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasihsayang, keserasian, dan kerja sama antar suami dan isstri. Ia merupakan faktor primer bagi kelangsungan hidup keluarga.
Cinta Kebapakan : Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya.
b. Ayat-Ayat Dalam Kitab Suci Tentang Cinta
Cinta Kepada Allah : Katakanlah : Jika memang kamu cinta kepada Allah, maka turutkanlah aku, niscaya cinta pula Allah kepada kamu dan akan diampuniNya dosa-dosa kamu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Penyayang. (Qs. Ali -Imran 3:31)
Cinta Kepada Rasul : Katakanlah : Hendaklah kamu taat kepada Allah dan Rasul. Tetapi jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang kafir. (Qs. Ali-imran 3 :34)
Cinta Kepada Orang Tua : "Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan kepada_Nya dan hendaklah berbuat baik kepada orang tuanya dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut di sisimu maka janganlah katakan kepada keduanya 'ah' dan janganlah kamu membentak keduanya. Katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang. Dan katakanlah, 'Wahai Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil". (Q.s Al-Isra[17]:23-24)
Cinta Kepada Suami/Istri dan Keluarga : Dan diantara tanda-tanda kekuasaan_nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Qs. Ar-Rum 30:21)
c. Pengertian Kasih Sayang
Kasih sayang adalah rasa peduli terhadap apa yang disayangi. Contohnya adalah satu pasangan yang paling saling mencintai dan menimbulkan rasa ketergantungan antara satu sama lainnya. hal tersebutlah yang dinamakan cinta. Jadi cinta berawal dari kasih sayang.
d. Macam-Macam Cinta Kasih dari Ortu
Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian pula sebaiknya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan :
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif
3. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
III. Kemesraan, Pemujaan, Belas Kasih
a. Pengertian Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata
dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan
yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang
sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih saying
yang mendalam.
b. Menuliskan Puisi Tentang Kemesraan
Saat kau pegang jemariku
Seakan berhenti detak jantungku
Saat kau tatap mataku
Seakan gelegar membuncah darahku
Oh bunga
Terbang semerbak mengalun
Warna warni berkejar kejar
Semerbak aromamu menusuk kalbu
Hias indah hari bersamamu
Hati ini
Tubuh ini
Raga ini
Jiwa ini
Seakan melekat abadi
Kumbang berkejar kejar
Kupu-kupu hinggap terbang
Iringi hari penuh arti
Saat rasa hinggapi hati
Saat kita memadu kasih
Tiada hari seindah ini
Kita curahkan rasa sejati
Memadu kasih jauh mendalami
Tuk arungi rasa tak terganti
Seakan berhenti detak jantungku
Saat kau tatap mataku
Seakan gelegar membuncah darahku
Oh bunga
Terbang semerbak mengalun
Warna warni berkejar kejar
Semerbak aromamu menusuk kalbu
Hias indah hari bersamamu
Hati ini
Tubuh ini
Raga ini
Jiwa ini
Seakan melekat abadi
Kumbang berkejar kejar
Kupu-kupu hinggap terbang
Iringi hari penuh arti
Saat rasa hinggapi hati
Saat kita memadu kasih
Tiada hari seindah ini
Kita curahkan rasa sejati
Memadu kasih jauh mendalami
Tuk arungi rasa tak terganti
c. Pengertian Pemujaan
Pemujaan adalah dimana kita
memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi.Pemujaan dapat dilakukan
dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan
kepercayan yang ada.seperti Pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaa bahwa
para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut
mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup. Dalam beberapa budaya Timur,
dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk
menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang
untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari
pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti
bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan
keluarga.
d. Pengertian Belas Kasih
Belas Kasih merupakan sebuah
perwujudan dari suatu perasaan yang datang dari lubuk hati yang mendalam kepada
orang lain meskipun orang lain tersebut adalah orang yang asing didalam
hidupnya . Belas kasih bersifat universal yang brarti kepada siapa saja kita
boleh dan mampu menumpahkan belas kasih kita kepada orang yang sesuai
mendapatkannya .Jika dikaitkan dengan bidang pekerjaan khususnya Teknik
Informatika maka belas kasih yang seharusnya dilakukan adalah sebuah memberikan
segenap kemampuan yang dimiliki dengan tujuan kebaikan dari bidang pekerjaan tersebut
, dapat diartikan juga bahwa kita dapat membantu antar sesama yang saling
membutuhkan sehingga dengan kemampuan yang kita miliki dapat berguna dan
memajukan orang lain .Belas kasih juga merupakan sarana berbagi keahlian kita
kepada rekan sesama maupun kepada orang lain yang belum mengetahui atau belum
memahami suatu hal dalam bidangnya khususnya bidang TI .
e. Cara-cara Menumpuhkan Belas Kasih
Begitu banyak cara yang dapat
dilakukan bagi kita untuk menunujukkan kepedulian kita kepada orang lain . Kita
dapat menumpahkan belas kasih dalam bentuk sebuah materi dan sebuah non materi
, belas kasih berupa materi biasanya berbentuk suatu benda yang dapat membantu
dalam kehidupannya dan belas kasih dalam non materi dapat berupa sebuah jasa
atau sebagainya yang membantunya kearah yang lebih baik .
B. manusia dan keindahan
a. pengertian keindahan
Keindahan berasal dari kata
indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang
mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni
indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng
gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (
perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan
adalah identik dengan kebenaran.
b.nilai estetika
Estetika dan etika sebenarnya hampir tidak berbeda.
Etika membahas masalah tingkah laku perbuatan manusia ( baik dan buruk ). Sedangkan estetika membahas tentang indah atau
tidaknya sesuatu. Tujuan estetika adalah untuk menemukan ukuran yang berlaku
umum tentang apa yang indah dan tidak indah itu. Yang jelas dalam hal ini adalah karya seni manusia
atau mengenai alam semesta ini.
Seperti dalam etika dimana kita sangat sukar untuk menemukan ukuran itu bahkan sampai sekarang belum dapat ditemukan ukuran perbuatan baik dan buruk yang dilakukan oleh manusia. Estetika juga menghadapi hal yang sama, sebab sampai sekarang belum dapat ditemukan ukuran yang dapat berlaku umum mengenai ukuran indah itu. Dalam hal ini ternyata banyak sekali teori yang membahas mengenai masalah ukuran indah itu. Zaman dahulu kala, orang berkata bahwa keindahan itu bersifat metafisika [ abstrak ). Sedangkan dalam teori modern, orang menyatakan bahwa keindahan itu adalah kenyataan yang sesungguhnya atau sejenis dengan hakikat yang sebenarnya bersifat tetap.
Seperti dalam etika dimana kita sangat sukar untuk menemukan ukuran itu bahkan sampai sekarang belum dapat ditemukan ukuran perbuatan baik dan buruk yang dilakukan oleh manusia. Estetika juga menghadapi hal yang sama, sebab sampai sekarang belum dapat ditemukan ukuran yang dapat berlaku umum mengenai ukuran indah itu. Dalam hal ini ternyata banyak sekali teori yang membahas mengenai masalah ukuran indah itu. Zaman dahulu kala, orang berkata bahwa keindahan itu bersifat metafisika [ abstrak ). Sedangkan dalam teori modern, orang menyatakan bahwa keindahan itu adalah kenyataan yang sesungguhnya atau sejenis dengan hakikat yang sebenarnya bersifat tetap.
a.
c. Perbedaan nilai estetika dengan nilai intrinsik
Nilai Ekstrinsik adalah sifat baik
dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya
(Instrumental/Contribution Value), yakni bersifat sebagai alat atau membantu.
Nilai Instrinsik adalah sifat baik dari benda yang
bersangkutan, atau suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
b. d. Definisi kontemplasi dan ekstansi
ontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk
menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi
merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna,
manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu
dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk
menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan faktor pendorong untuk
merasakan, menikmati keindahan. Karena derajat atau tingkat kontemplasi dan
ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap
keindahan karya seni juga berbeda-beda.
Manusia menciptakan berbagai macam
peralatan untuk memecahkan rahasia gejala alami tersebut. Semuanya ini
dilakukan dan hanya bisa terjadi berdasarkan resep atau pemikiran pendahuluan
yang dihasilkan oleh kontemplasi. Siklus kehidupan manusia dalam lingkup
pandangan ini menunjukkan bahwa kontemplasi selain sebagai tujuan juga sebagai
cara atau jalan mencari keserba sempurnaan kehidupan manusia.
c.
e. Teori-teori dalam renungan
Teori
Pengungkapan : Dalil teori ini ialah bahwa
"Art is an expression of human feeling" (seni adalh suatu
pengungkapan dari perasaan manusia). Teori ini terutama bertalian dengan apa
yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni.
Teori
Metafisik : Teori seni yang bercorak metafisis
merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari plato yang
karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi
keindahan dan teori seni.
Teori
Psikologis : Sebagian ahli estetik dalam abad
modern menelah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran
penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan
psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan
keinginan-keinginan bawah sadar dari seorang seniman. Suatu teori lain tentang
sumber seni ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller
(1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurut Schiller, asal mula seni
adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri
seseorang. Sebuah teori lagi yang dapat dimasukkan dalam teori psikologis ialah
teori penandaan (signifacation Theory) yang memandang seni sebagai suatu
lambang atau tanda dari perasaan manusia
d.
f. Teori keserasian
Keserasian adalah perbandingan antar kedua belah sesuatu
menjadi sesuatu yang cocok. Anda menaruh vas bunga di atas meja ruang tamu,
maka kedua hal tersebut adalah cocok. Anda menaruh palu dan dan kunci di tempat
kotak peralatan, menaruh keyboard di depan monitor komputer, meletakkan selimut
di atas kasur, itu merupakan bagian dari ke serasian, karena menempatkan
sesuatu sesuai dengan tempatnya. Lain halnya jika anda mencoba untuk menaruh
palu di depan komputer, meletakkan vas di atas selimut, dan meletakkan selimut
di dalam kotak peralatan. Itu merupakan hal yang tidak serasi.
Serasi itu bisa dikatakan bukan hanya sesuatu yang cocok dan
wajar, namun sesuatu yang memiliki nilai lebih dari wajar.
Keserasian Berasal dari kata "serasi" artinya
cocok atau sesuai, memilki faktor perpaduan dan keseimbangan.
Dalam hubungannya dengan keindahan, keserasian memiliki makna perpaduan antara berbagai unsur yang menjadi satu sehingga menimbulkan satu bentuk keindahan. Sehingga keserasian memiliki hubungan yang erat kaintannya dengan keindahan, tanpa adanya keserasian, keindahan tidak akan terwujud dalam sebuah karya atau benda yang diciptakan manusia dalam tujuan estetika.
Dalam hubungannya dengan keindahan, keserasian memiliki makna perpaduan antara berbagai unsur yang menjadi satu sehingga menimbulkan satu bentuk keindahan. Sehingga keserasian memiliki hubungan yang erat kaintannya dengan keindahan, tanpa adanya keserasian, keindahan tidak akan terwujud dalam sebuah karya atau benda yang diciptakan manusia dalam tujuan estetika.
Keserasian sangat berhubungan dengan keindahan, sesuatu yang
serasi akan tampak indah. Dalam keselarasan seseorang memiliki perasaan
seimbang, dan mempunyai cita rasa akan sesuatu yang berakhir dan merasa hidup
sesaat ditengah-tengah kesempurnaan yang menyenangkan hati .
C. Manusia dan penderita
I. pengertian Penderita
a, Hubungan Penderita dengan Perjuangan
Hubungan antara Penderitaan
dan Perjuangan Cara pembebasan dari penderitaan ialah berjuang menghadapi
tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar,dengan waspada, dan
disertai do’a kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Setiap
manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan
adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah
kapada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal
mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali.Manusia adalah
mahluk berbudaya dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang
mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi
penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati
penderitaan. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah
menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya
untuk bahagia, melainkan juga menderita.Karena itu manusia hidup tidak boleh
pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus
optimis ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup. Pembebasan dari
penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah
berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar,
dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan
malapetaka.Manusia hanya merencanakan dan Tuahan yang menentukan.Kelalaian
manusia merupakan sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaaan. Penderitaan
yang terjadi selain dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga
dialami oleh orang lain. Bahkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian
seseorang, orang lain atau masyarakat menderita.
b. Sebab – sebab munculnya penderitaan :
Jika Diklasifikasikan
berdasarkan sebab – sebab munculnya penderitaan manusia itu ada dua, yang
pertama yaitu Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia, dan yang
kedua Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan.
c. penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk
manusia
penderitaan yang menimpa
manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame
manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang
disebut dengan nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya
menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya.
Allah SWT berfirman, Aku tidak akan pernah merubah nasib hambaku, melainkan
Hambaku sendirilah yang merubahnya. Sudah jelas Tuhan tidak akan mengubah nasib
hambanya, karena atas usaha hambanya sendirilah yang bisa mengubah nasibnya
itu. Adapun perbedaan antara nasib buruk dan takdir, kalau takdir Tuhan yang
menjadi penentunya sedangkan nasib buruk itu manusia lah penyebabnya.
d. Contoh Penderita
Perbuatan buruk manusia
terhadap lingkungannya pun dapat menimbulkan bagi penderitaan bagi manusia yang
lainnya. Tetapi kebanyakan manusia tidak menyadari karena perbuatannya lah yang
menimbulkan penderitaan pada manusia yang lainnya. Kebanyakan manusia baru
menyadari kesalahannya ketika bencana yang menimbulkan penderitaan bagi manusia
yang lainnya itu sudah terjadi. Contohnya :1. Musibah banjir dan tanah longsor
di lampung selatan bermula dari penghunian liar di hutan lindung, kemudian
dibabat menjadi lahan tandus dan gundul oleh manusia – manusia penghuni liar
itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah hancur, belum
terhitung lagi jumlah ternak dan harta benda yang hilang / musnah. Segenap lapisan
masyarakat, pemerintah dan ABRI bekerja sama untuk membebaskan para korban dari
penderitaan yang mereka derita itu.
II. Siksaan
a. Pengertian Siksaan
Siksaan atau penyiksaan
(Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit
untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan
penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja
dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman,
sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda
atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan
sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat
digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan
kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang
sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakanpindah agama
atau cuci otak politik.Penyiksaan hampir secara universal telah dianggap sebagai
pelanggaran berat hak asasi manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak Asasi
Manusia. Para penandatangan Konvensi Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa Keempat
telah menyetujui untuk tidak melakukan penyiksaan terhadap orang yang
dilindungi (penduduk sipil musuh atau tawanan perang) dalam suatu konflik
bersenjata. Penanda tangan UN Convention Against Torture juga telah menyetujui
untuk tidak secara sengaja memberikan rasa sakit atau penderitaan pada
siapapun, untuk mendapatkan informasi atau pengakuan, menghukum, atau
memaksakan sesuatu dari mereka atau orang ketiga. Walaupun demikian,
organisasi-organisasi seperti Amnesty International memperkirakan bahwa dua
dari tiga negara tidak konsisten mematuhi perjanjian-perjanjian tersebut.
b. Menjelaskan Tentang Phobia
Phobia adalah rasa ketakutan
kuat (berlebihan) terhadap suatu benda, situasi, atau kejadian, yang ditandai
dengan keinginan untuk ngejauhin sesuatu yang ditakuti itu.Bedanya sama rasa
takut biasa adalah, hal yang ditakuti sebenarnya nggak menyeramkan untuk
sebagain besar orang.Phobia terjadi karena adanya faktor biologis di dalam
tubuh, seperti meningkatnya aliran darah dan metabolisme di otak. Bisa juga
karena ada sesuatu yang nggak normal di struktur otak. Tapi kebanyakan psikolog
setuju, phobia lebih sering disebabkan oleh kejadian traumatis.
c. Sebutkan Siksaan yang Bersifat Psikitis
● Kebimbangan
● Kesepian
● Ketakutan
d. Penyebab Seseorang merasa Ketakutan
Penyebab seseorang
merasa ketakutan bisa di sebabkan oleh timbulnya kesan mengerikan dan sangat
menakutkan dari sesuatu yang slalu terbayang-bayang ketika ia merasa
takut.Ketakutan juga bisa timbul akibat trauma akan kejadian masa lalu yang
tidak di ingin kan terjadi namun terjadi pada dirinya atau pun kepada
orang-orang terdekat yang dia sayangi,lalu ketakutan itu pun muncul dengan
sendirinya sehingga dia tidak ingin melihat kejadian tersebut terjadi untuk
yang kedua kalinya. Cara
penanggulangan yang tepat agar seseorang tidak merasakn ketakutan yaitu dengan
cara memperbanyak ibadah dan mempertebal iman dan Taqwa kepada Allah
swt,lingkungan serta orang-orang di sekitarnya yang selalu meyakinkan orang
tersebut unutk tidak taku dengan apapun kecuali kepada Allah swt yang telah
menciptakan dirinya dan dunia ini beserta isinnya.
Dengan demikian Insya Allah rasa takut akan berkurang bagi
orag yang ketakutan,bahkan berangsur-angsur rasa takut tersebut
menghilang,bukan berarti setelah rasa takut itu hilang ibadah kita menjadi kurang
giat,seharusnya kita tetap beribadah agar selalu di berikan perlindungan dari
bahaya dan rasa takut.
III. Ketakutan Mental
a. Pengertian Ketakutan Mental
Pengertian kekalutan mental
merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan dan
kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat mendapat
kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan mental
dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan mental yang
jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan mental menjadi
tak waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami kejatuhan atau
kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moril dari orang-orang dekat di
sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau bahkan teman-teman dekat atau
teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapat
semangat lagi dalam hidup.
b. gejala-gejala kekalutan mental
Gejala-gejala permulaan
bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
A. nampak
pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada
lambung
B. nampak
pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,
mudah marah.
C. Selalu
iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga
dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan
detruksi diri dan bunuh diri.
D. Komunikasi
sosial putus dan ada yang disorientasi sosial
E. Kepribadian
yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan
merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis)
F. Terjadinya
konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya
dengan lingkungan masyarakat.
c. Tahapan gangguan Jiwa
Tahapan-tahapan gangguan jiwa
adalah :
1. Gangguan kejiwaan nampak
dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
2. Usaha mempertahankan
diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan
dirinya salah, pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bila
menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidakmenekan
perasaannya.
3. Kekalutan merupakan
titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami
gangguan.
http://pingkancahya.wordpress.com/2013/10/15/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-cinta-kasih/
http://www.yaminsetiawan.com/cgi-bin/click.pl?id=tulisan07&url=/tulisan/tulisan07.html
http://jennoamran.blogspot.com/2012/03/manusia-dan-cinta-kasih.html
http://yanuirdianto.wordpress.com/
http://ariefksmwrdn.blogspot.com/2013/10/cinta-kasih-manusia-menurut-agama-dan.html
http://hadi27.wordpress.com/rangkuman-manusia-dan-keindahan-serta-manusia-dan-penderitaan/
http://genna-destroyeverything.blogspot.com/2011/06/penderitaan-dan-perjuangan.html
http://dewaruci2.wordpress.com/2011/06/29/contoh-contoh-penderitaan/
http://ade-firdiyantoro.blogspot.com/2011/05/penyebab-seseorang-merasa-ketakutan.html
http://kevin-denianri.blogspot.com/2011/06/penyebab-seseorang-merasa-ketakutan.html
http://kanjengpanseria.blogspot.com/2012/01/kemesraan.html