A. Pengertian Keadilan
1. Definisi Keadilan
Keadilan adalah kondisi
kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau
orang. Menurut John Rawls, fi lsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu fi
lsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan
(virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada
sistem pemikiran”. Pada intinya, keadilan adalah meletakkan segala sesuatunya
pada tempatnya Istilah keadilan berasal dari kata adil yang berasal dari bahasa
Arab. Kata adil berarti tengah. Adil pada hakikatnya bahwa kita memberikan
kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. Keadilan berarti tidak berat
sebelah, menempatkan sesuatu di tengah-tengah, tidak memihak. Keadilan juga
diartikan sebagai suatu keadaan dimana setiap orang baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara memperoleh apa yang menjadi haknya,
sehingga dapat melaksanakan kewajibannya.
2. Contoh Keadilan
CONTOH-CONTOH
KEADILAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
- Seorang pedagang harus berlaku adil, ia harus seimbang dalam menimbang barang dagangannya karena bila ia dapat menyeimbangkan timbangannya, maka ia tergolong dalam orang yang adil. Apabila ia mau berusaha untuk jujur, untuk berlaku adil, dengan membuat timbangannya seimbang, maka ia akan mendapat hasil yang baik dan pembeli tidak akan merasa dirugikan.
- Seorang pemerintah yang adil harus dapat membagi rata perhatiannya terhadap rakyatnya. Rakyatnya yang perlu perhatian yang sama rata untuk kemakmuran serta kesejahteraan rakyatnya sangat perlu dilakukan. Adanya hal yang sama rata akan membawa pada kehidupan yang lebih baik, karena sebuah keadaan yang sama rata tidak akan menimbulkan sebuah perpecahan, namun akan melahirkan sebuah kesetaraan.
- pada sebuah kasus di pengadilan, seorang hakim harus dapat berlaku adil dan bijaksana dalam memutuskan hasil pengadilan agar nantinya hasil pengadilan dapat diterima oleh banyak orang dan tidak sama sekali merugikan pihak lain. Dalam suatu pemikiran yaitu dimana seseorang harus dapat berlaku adil pada dirinya sendiri, ia harus dapat membagi waktu serta memanfaatkan waktunya dengan adil untuk urusan duni ataupun akhirat, sehingga kehidupannya dapat berjalan dengan adil.
- Dua orang anak kecil yang berebut mainan, lalu orang tuanya pun melihat hal tersebut. Kemudian orang tuanya pun membelikan satu buah mainan lagi yang sama, agar anaknya memiliki mainannya sendiri dan tidak berebut lagi satu sama lain. Dapat disimpulkan keadilan adalah sebagai titik tengah kebenaran yang dilandasi oleh nilai kebaikan.
B.
Keadilan Sosial
1.
Menjelaskan 1 sila dalam pancasila yang ada hubungannya
dengan keadilan sosial
Keadilan merupakan sila kelima dari
pancasila yang berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia." Para pemimpin membuat perumusan pancasila dengan
berbagai uraian, seperti dari Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila "Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia", menulis sebagai berikut"Keadilan
sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil
dan makmur." Selanjutnya diuraikan bahwa para pemimpin Indonesia
yang menyusun UUD 45 percaya bahwa cita-cita keadilan sosial dalam bidang
ekonomi ialah dapat mencapai kemakmuran yang merata.
2.
Lima wujud keadilan sosial yang terperinci dalam perbuatan
LIMA (5) WUJUD KEADILAN SOSIAL DALAM PERBUATAN DAN
SIKAP
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Sikap adil terhadap sesama,
menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang
lain.
3. Sikap suka memberi pertolongan
kepada orang yang memerlukan
4. Sikap suka bekerja keras.
5. Sikap menghargai hasil karya
orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
3.
Delapan jalur pemerataan yang merupakan asas keadilan
DELAPAN (8) JALUR PEMERATAAN YANG MERUPAKAN ASAS
KEADILAN SOSIAL
1.
Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak, khususnya pangan, sandang
dan papan ( perumahan ).
2. Pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan dan pelayanan keselamatan.
3. Pemerataan pembagian pendapatan.
4. Pemerataan kesempatan kerja.
5. Pemerataan kesempatan berusaha.
6. Pemerataan kesempatan
berpartisipasi dalam pembagunan khurusnya bagi generasi muda dan jaum wanita.
7. Pemerataan penyebaran pembangunan
di wilayah tanah air.
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
4.
Macam-macam keadilan
Ada Berbagai macam keadilan yang didefinisikan
berlainan antara lain :
A. Keadilan Legal atau Keadilan
Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan
clan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat clan menjaga
kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan
pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the
gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya
keadilan legal.
Keadilan
timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras
kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam
masyarakt bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara balk menurut
kemampuannya. Fungsi penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara
kepada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak
mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya.
Ketidakadilan
terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan
tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan
ketidakserasian. Misalnya, seorang pengurus kesehatan mencampuri urusan
pendidikan, atau seorang petugas pertanian mencampuri urusan petugas kehutanan.
Bila itu dilakukan maka akan terjadi kekacauan.
B.
Keadilan Distributif
Aristoles
berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama
diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice
is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Budi bekerja selama
30 hari sedangkan Doni bekerja 15 hari. Pada waktu diberikan hadiah harus
dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja.
Andaikata Budi menerima Rp.100.000,- maka Doni harus menerima. Rp 50.000. Akan
tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil dan
melenceng dari asas keadilan.
C.
Keadilan Komutatif
Keadilan
ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi
Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban
dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan
ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam
masyarakat.
C.
Kejujuran
1.
Pengertian kejujuran
Kejujuran sangat
menentukan kesuksesan hidup seseorang. Pengertian kejujuran yang
paling sederhana adalah tidak berbohong. Tapi tidak hanya itu saja, arti
atau makna kejujuran adalah kata-kata yang mengandung tiga unsur
berikut:
KEBENARAN. Kejujuran adalah apa yang Anda akan katakan adalah benar.
KEBENARAN. Kejujuran adalah apa yang Anda akan katakan adalah benar.
KEBAIKAN.
Kejujuran alalah apa yang akan Anda katakan adalah sesuatu yang baik.
KEGUNAAN.
Kejujuran adalah apa yang Anda ingin beritahukan adalah berguna.
Jadi pengertian
atau makna kejujuran yang meyeluruh adalah jika apa yang anda
beritahukan adalah hal yang benar, baik dan berguna.
Sebelum
Anda mengatakan suatu kejujuran kepada orang lain, mungkin merupakan ide yang
bagus untuk menyediakan waktu sejenak dan memikirkan apa yang akan Anda
katakan. Itulah kenapa pengertian atau makna kejujuran yang
meyeluruh adalah jika apa yang anda beritahukan adalah hal yang benar, baik dan
berguna.
2.
Hakekat
kejujuran
"Ash-Shadiq
(orang yang jujur) adalah orang yang tidak mempedulikan tentang kemungkinan
keluarnya segala ukuran dalam hati orang lain demi menjaga kebaikan di dalam
hatinya sendiri, dan tidak menyukai jika harus menampakkan kebaikan amalnya
meskipun sebesar biji dzarrah, dan dia tidak enggan jika orang lain harus
mengetahui keburukan dari amal perbuatannya." (Imam Harits Al-Muhasibi)
Ketika saya membaca nasehat di atas,
saya pun merenung, apakah saya sudah termasuk ke dalam golongan orang-orang
yang jujur? Lalu, mulailah saya menggali mutiara hikmah yang berharga ini.
Pertama, orang yang tidak mempedulikan tentang kemungkinan
keluarnya segala ukuran dalam hati orang lain demi menjaga kebaikan di dalam
hatinya sendiri. Ada orang yang meremehkan kemampuanmu padahal engkau mampu
melakukan apa yang diragukannya. Maka, bila engkau ikhlas, engkau tidak akan
berhenti hanya karena ocehan negatif orang tersebut. Engkau akan terus beramal
karena yang menjadi tujuanmu adalah ridha Allah, bukan ridha manusia. Jika
engkau berhenti karena ocehan itu, berarti engkau termasuk ke dalam orang yang
riya. Maka, berbuat baiklah, beramal salehlah sebanyak dan semampu yang engkau
bisa meskipun seluruh manusia mencibirmu.
Kedua, orang yang tidak menyukai jika harus menampakkan
kebaikan amalnya meskipun sebesar dzarrah. Orang-orang yang ikhlas dan jujur
berusaha menutup-nutupi amalnya sendiri walaupun hal itu tidak bisa dilakukan
seluruhnya. Mereka tidak berusaha menampakkan kerajinan dan ketekunan mereka
dalam beribadah, keilmuan, dan sifat kedermawanan mereka. Mereka menjadi
orang-orang biasa saja tidak berambisi pada dunia, tidak menonjolkan diri
dengan harapan mendapat pujian. Walaupun pada kenyataannya pujian itu tak
pernah lepas dari diri mereka, tapi mereka menganggap ada atau tidak adanya
pujian sama saja bagi mereka.
Ketiga, orang tersebut tidak enggan jika orang lain harus
mengetahui keburukan dari amal perbuatannya (kesalahannya). Mungkin inilah poin
yang paling sulit dilakukan. Tapi, tidak akan sempurna kejujuran dan keikhlasan
tanpa melakukan poin ketiga ini. Seringkali karena keegoan kita dan sikap
selalu ingin dipuji, kita tidak menerima kritikan orang; tidak mau menerima
perkataan orang tentang diri kita meskipun pada kenyataannya perkataan itu
benar adanya. Maka, bagi orang yang jujur dia menerima semua itu dengan lapang
dada karena dia menyadari bahwa apa yang ada dalam dirinya jauh lebih buruk
daripada apa yang dikatakan orang itu kepadanya. Hanya saja Allah Yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang masih menutup aib-aibnya dan cukuplah itu sebagai
karunia yang sangat besar baginya.
Sahabatku, betapa mahal harga
kejujuran! Tidaklah mengherankan bila balasannya juga sangat mahal harganya
melebihi kejujuran itu sendiri. "Sesungguhnya kejujuran membimbing
pada kebaikan, dan kebaikan akan membimbing ke surga. Dan seseorang senantiasa
jujur dan membiasakan untuk jujur hingga dicatat di sisi Allah sebagai orang
yang jujur. Dan sesungguhnya dusta membimbing pada kejahatan, dan kejahatan
akan membimbing ke neraka. Dan seorang hamba senantiasa berdusta dan
membiasakan untuk berdusta hingga dicatat di sisi Allah sebagai seorang
pendusta." (HR. Bukhari dan Muslim)
D.
Kecurangan
1.
Pengertian kecurangan
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau
tidak jujur. Curang atau kecurangan artinya apa yang terjadi tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan dan berusaha mendapatkannya dengan berbagai cara,
walaupun dengan cara yang tidak baik/tidak sepantasnya. Kecurangan menyebabkan
orang menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan
tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang
bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita.
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau
dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi,
aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat asepk
tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan
norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya
telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan
yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.
2.
Sebab-sebab orang melakukan kecurangan
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau
dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu :
1. Aspek ekonomi
2. Aspek kebudayaan
3. Aspek peradaban
4. Aspek teknik.
Apabila keempat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan. Lawan buruk sudah tentu baik. Baik buruk itu berhubungan dengan kelakuan manusia. Pada diri manusia seakan-akan ada perlawanan antara baik dan buruk. Baik merupakan tingkah laku, karena itu diperlukan ukuran untuk menilainya. Namun, sukarlah untuk mengajukan ukuran penilaian mengenai hal yang penting ini. Dalam hidup kita mempunyai semacam kesadaran dan tahulah kita bahwa ada baik dan ada lawannya, pada tingkah laku tertentu juga agak mudah menunjuk mana yana baik, kalau tidak baik tentu buruk.
1. Aspek ekonomi
2. Aspek kebudayaan
3. Aspek peradaban
4. Aspek teknik.
Apabila keempat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan. Lawan buruk sudah tentu baik. Baik buruk itu berhubungan dengan kelakuan manusia. Pada diri manusia seakan-akan ada perlawanan antara baik dan buruk. Baik merupakan tingkah laku, karena itu diperlukan ukuran untuk menilainya. Namun, sukarlah untuk mengajukan ukuran penilaian mengenai hal yang penting ini. Dalam hidup kita mempunyai semacam kesadaran dan tahulah kita bahwa ada baik dan ada lawannya, pada tingkah laku tertentu juga agak mudah menunjuk mana yana baik, kalau tidak baik tentu buruk.
E.
Pemulihan nama baik
1.
Pengertian nama baik
Nama baik merupakan
tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap
orang menajaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi
teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak
ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku
atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah
tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan
itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi,
cara menghadapi orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya.
Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala
kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau
tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus
tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak
hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.
hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.
2.
Hakekat pemulihan nama baik
Pada hakikatnya pemulihan nama baik itu adalah kesadaran yang disadari oleh manusia karena dia melakukan kesalahan di dalam hidupnya, bahwa perbuatan yang dia lakukan tersebut tidak sesuai dengan norma – norma atau aturan – aturan yang ada di negeri ini, selain itu perbuatan yang menyebabkan hilangnya nama baik seseorang adalah karena perbuatan yang mereka lakukan itu tidak sesuai dengan aklakul karimah (akhlak yang baik menurut sifat – sifat Rasulullah SAW).
F.
Pembalasan
1.
Pengertian
pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas
perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan
yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan
disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan
yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh kecurigaan menimbulkan balasan
yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan
mahluk sosial.
Dalam bergaul manusia harus mematuhi
norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral,
lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah
perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena
itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa,
maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan
hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.
2.
Penyebab pembalasan
Pembalasan terjadi
karena adanya sesuatu kesalahpahaman atau tindakan yang seharusnya tidak
dilakukan, maka antara satu kubu dengan kubu yang lain menimbulkan rasa dendam
yang sama dengan perlakuan yang sejenis. Contoh cika mencuri uang adiknya, dan
pada akhirnya kecurangan cika terbongkar oleh adiknya, maka adiknya akan
membalas dengan balasan yang setimpal. Penyebab tejadinya pembalasan adalah
karena terjadinya tingkat rasa balas dendam karena sakit hati yang terlalu
tinggi, sehingga selalu teringat dan menyebabkan seseorang ingin melakukan
pembalasan
3.
Contoh pembalasan
Dalam suatu pekerjaan adanya rasa saling kecemburuan antar
karyawan yang dimana hal itu secara tidak langsung mengambil objek yang di
kerjakan, maka dari semua itu akan timbul di dalam dirinya yang hanya
mementingkan objek itu sendiri, artinya suatu pembalasan terjadi karena adanya
seorang yang memulai secara curang/licik, maka pihak yang bersangkutan akan
memulai pembalasannya dari apa yang sudah di ambil.
II.
Manusia dan
Pandangan Hidup
A.
Pengertian
pandangan hidup ideology
1.
Definisi pandangan
hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasaikan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Macam-macam sumber pandangan hidup
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norms yang terdapat pada negara tersebut.
(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
2.
Macam-macam sumber
pandangan hidup
Pandangan
hidup merupakan Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya.
Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman,
arahan, atau petunjuk_yang disebut pandangan hidup. Pandangan hidup itu
bersifat kodrati. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang
dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau
pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasaikan pengalaman
sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Sumber-sumber
pandangan hidup :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan
yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada Negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang
relative kebenarannya ,pandangan hidup yang berasal dari agama/hidup muslim
.Pandangan hidup muslim, rumusan tujuan hidup yang didasari oleh ajaran agama
menempati posisi sentral, yakni orang yang hormat dan tunduk kepada nilai-nilai
agama yang diyakininya, melalui figure Ulama Kharismatik, atau menurut kitab
suci. Menurut ajaran Islam, tujuan hidup manusia ialah untuk menggapai ridha
Allah, ibtigha mardhatillah. Firman Allah .
4. Ideologi. Sekumpulam ide,gagasan,keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Pedoman yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita,nilai dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi
5. Cita – Cita. suatu impian dan harapan seorang akan masa depannya bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju kedepan .
6. Kebijakan. Suatu upaya atau tindakan untuk mempengaruhi system pencapaian tujuan yang diinginkaan upaya dan tindakan dimaksud bersifat strategis yaitu berjangka panjang dan menyeluruh .
7. Usaha atau Perjuangan. Usaha atau upaya atau tindakan yang
dilakukan untuk mewujudkan cita-cita atau tujuan yang dituju .
8. Keyakinan atau Kepercayaan. merupakan salah satu aspek
penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan
mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis bahkan ketika harapan
mereka tidak berwujud mereka tetap berpikiran positif dan dapat
menerimanya
3.
Definisi ideology
Ideology berasal dari
bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata yaitu edios yang artinya
gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian ideology secara
umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh
dan sistematis. Dalam arti luas, ideology adalah pedoman normative yang dipakai
oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang
dijunjung tinggi.
Ada beberapa istilah ideology menurut beberapa para ahli yaitu:
a. Destut De Traacy :istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy tahun 1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.
b. Ramlan Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :
1. Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan Negara yag dianggap paling baik.
2. Ideologi secara structural : suatu system pembenaran seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.
Ada beberapa istilah ideology menurut beberapa para ahli yaitu:
a. Destut De Traacy :istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy tahun 1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.
b. Ramlan Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :
1. Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan Negara yag dianggap paling baik.
2. Ideologi secara structural : suatu system pembenaran seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.
4.
Sebutkan dan jelaskan 2 hak ideology
Sementara hak ideologi dibagi
menjadi 2, yaitu :
- Hak memperoeh kebebasan
- Hak memperoleh perlindungan sebagai warga Negara
B. Cita-cita
1.
Pengertian cita-cita
Cita-cita adalah keinginan,
harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa
cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita
adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian
orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita
itu hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan
hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk
terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini
sehingga ia menjadi sebuah akselerator pengembangan diri namun bagi yang
menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa
api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju. Manusia tanpa cita-cita
ibarat air yang mengalir dari pegunungan menuju dataran rendah, mengikuti
kemana saja alur sungai membawanya. Manusia tanpa cita-cita bagaikan seseorang
yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan
dapat lebih jauh tersesat lagi. Ya, cita-cita adalah sebuah rancangan bangunan
kehidupan seseorang, bangunan yang tersusun dari batu bata keterampilan, semen
ilmu dan pasir potensi diri.
Cita-cita bukan
hanya terkait dengan sebuah profesi namun lebih dari itu ia adalah sebuah
tujuan hidup. Seperti ada seseorang yang bercita-cita ingin memiliki harta yang
banyak, menjadi orang terkenal, mengelilingi dunia, mempunyai prestasi yang
bagus dan segudang cita-cita lainnya. Namun seorang muslim tentunya akan
menempatkan cita-citanya di tempat yang paling tinggi dan mulia yaitu menggapai
keridhaan Allah.
Cita-cita bisa
di capai jika ada kemauan keras dari hidup kita, sedari kecil kita sudah di
tanya oleh orang tua kita , ingin jadi apa ketika besar nanti, apa cita-cita
kamu di masa depan, itulah kata-kata yang keluar dari mulut orang tua ataupun
siapa saja yg menanyakannya.
biasanya dari kecil kita sudah di tuntun atau di beri motivasi untuk cita-cita kita kedepannya, dan karena dari dukungan orang tua kita bisa berpikir luas dan logis untuk menjalani hidup kedepannya. Tuntunan hidup dari orangtua itu adalah acuan kita supaya bisa niat mengejar cita-cita atau tujuan hidup kita di masa depan.
Orangtua mana yang tidak bangga melihat anaknya bahagia karena sukses menggapai cita-cita yang diinginkannya. Karena cita-cita jika tercpai bukan hanya orang tua saja yang bahagia, tetapi juga kehidupan keluarga kita sendiri jika sudah hidup berumah tangga.
biasanya dari kecil kita sudah di tuntun atau di beri motivasi untuk cita-cita kita kedepannya, dan karena dari dukungan orang tua kita bisa berpikir luas dan logis untuk menjalani hidup kedepannya. Tuntunan hidup dari orangtua itu adalah acuan kita supaya bisa niat mengejar cita-cita atau tujuan hidup kita di masa depan.
Orangtua mana yang tidak bangga melihat anaknya bahagia karena sukses menggapai cita-cita yang diinginkannya. Karena cita-cita jika tercpai bukan hanya orang tua saja yang bahagia, tetapi juga kehidupan keluarga kita sendiri jika sudah hidup berumah tangga.
Jadi gapailah
cita-citamu setinggi langit, di sertai dengan usaha,kemauan keras dan doa yang
memohon untuk dikabulkan cita-cita kita
2.
Menuliskan 1
contoh cita-cita
Cita-cita
saya adalah ingin menjadi seorang perempuan jujur & mandiri. Saya ingin
memberikan kebanggaan untuk orang tua dengan memberikan kesuksesan dalam
kehidupan di dunia dan akhirat.
C. Kebajikan
1.
Pengertian kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan
yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral,
perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Makna kebajikan
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk
bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik Manusia
adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Manusia
merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling
membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat
2.
Faktor-faktor
yang menentukan tingkah laku seorang
Faktor Internal
a.
Jenis Ras atau Keturunan
b.
Jenis Kelamin
c.
Sifat
Fisik
d.
Kepribadian
e.
Intelegensi
f.
Bakat
D. Usaha atau
perjuangan
1.
Pengertian usaha
Menurut Harmaizar Z dalam buku "Menangkap peluang
Usaha"
Usaha
atau dapat juga disebut suatu perusahaan adalah suatu bentuk usaha yang
melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan memperoleh
keuntungan, baik yang diselenggarakan oleh perorangan maupun badan usaha yang
berbentuk badan hukum atau tidak berbentuk badan hukum, yang didirikan dan
berkedudukan di suatu daerah dalam suatu negara.
2.
Langkah-langkah berpandangan hidup
yang baik
• Mengerti
• Mengenal
• Menghayati
• Meyakini
• Mengabdi
• Dan Mengamankan
III. Manusia dan Tanggung Jawab
A. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut
kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.
Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah
berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau
memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak
disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran
akan kewajibannya.
B. Jenis-Jenis Tanggung Jawab dan Contohnya
1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Contoh : Andi membaca sambil berjalan,
lalu ia terjatuh, akibatnya ia harus beristirahat dirawat dirumah dan tidak
sekolah. Konsekuensi tidak bersekolah dan tinggal dirumah adalah tanggung jawab
terhadap diri sendiri.
2. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Contoh : Seorang ibu hidup dengan tiga
anak, karena suaminya meninggal dia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan
hidup anak-anaknya, karena demi memberikan kehidupan dan bertanggung jawab atas
ketiga anaknya.
3. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Contoh : Seorang ketua RT yang
menjabat saat itu di daerah tempat tinggalnya harus bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap kesejahteraan warganya.
4. Tanggung Jawab Terhadap Bangsa dan Negara
Contoh : Pada zaman penjajah dahulu,
para pemuda indonesia bertanggung jawab untuk membela negara, turut berperang
untuk memerdekakan negara kesatuan republik Indonesia.
5. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Contoh : Manusia telah diberi
kehidupan yang sangat mencukupi dan layak. Semua yang diberikan Allah SWT sudah
sepatutnya menimbulkan rasa tanggung jawab manusia kepada Allah SWT. tanggung
jawab untuk menunaikan semua yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan yang
dilarang-Nya.
C. Pengertian Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan
baik yang berupa pikiran, pendapat atau pun tenaga, sebagai perwujudan
kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan, dan semua itu
dilakukan dengan ikhlas.
D. Macam-Macam Pengabdian
1. Pengabdian Kepada Keluarga
Bisa dilakukan dengan menjaga nama
baik keluarga, dan tidak melanggar norma dan akidah yang berlaku. Menjaga nama
baik bisa dilakukan dengan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar
aturan yang berlaku di masyarakat. Selain itu pengabdian juga dapat dilakukan
dengan cara mensejahterakan keluarga, mematuhi perintah orang tua dan membantu
mengerjakan pekerjaan orang tua di rumah.
2. Pengabdian Kepada Tuhan
Pengabdi kepada Tuhan adalah yang
paling utama. Karena manusia adalah ciptaan Tuhan, kita dapat melakukan
pengabdian kepada-Nya dengan cara rajin beribadah, mengamalkan
perbuatan-perbuatan baik, dan tidak melanggar larang-Nya.
3. Pengabdian Kepada Negara
Merupakan kewajiban bagi setiap warga
negara. Misalnya seorang pegawai negeri yang bersedia ditempatkan di luar
daerahnya untuk bekerja, membayar pajak pun termasuk pengabdian kita terhadap
negara.
E. Contoh Pengabdian dalam Kehidupan Sehari-Hari
Seorang guru rela mengajar
berpuluh-puluh tahun dengan jarak tempuh berkilo-kilo meter dari tempat
tinggalnya ke sekolahnya ia berangkat dari rumahnya dengan mengendarai sepeda,
demi tanggung jawab dia kepada murid-muridnya dan pengabdiannya sebagai
pengajar, walaupun apa yang telah dilakukan tidak sebanding dengan yang ia
dapat selama ini.
F. Pengertian Pengorbanan
Bila kita mengerti bahwa
pengorbanan adalah untuk keuntungan kita juga dan apabila kita mengerti bahwa
yang kita berikan sebagai korban adalah hak mereka yang menerima, dan bila kita
percaya bahwa janji itu benar, maka sebuah pengorbanan sama sekali bukan sebuah
pengorbanan, tetapi sebagai sebuah tindak kasih sayang.
G. Macam-Macam Pengorbanan
1. Pengorbanan terhadap keluarga
2. Pengorbanan terhadap bangsa
H. Akibat dari Pengorbanan
Hidup dalam bermasyarakat akan
tenang karena kita akan saling tolong menolong satu dengan yang lainnya tanpa
mengharapkan imbalan dengan ikhlas.
I. Contoh Pengorbanan
Para inisiat dari Auckland dan
Taranaki memberi Penghargaan Kepahlawanan Cemerlang Dunia kepada Alan, Pemilik
anjing pahlawan George, seekor anjing Terrier Jack Russel setinggi 30 cm.
George mengorbankan nyawanya ketika ia menyelamatkan anak-anak tetangganya dari
dua ekor anjing Pit Bulls yang mengancam keselamatan mereka ketika mereka
sedang berjalan di Manaia, Selandia Baru. Meskipun George tentunya menyadari
bahwa ia tidak punya banyak kesempatan, akan tetapi ia tetap melawan dua anjing
yang berukuran dua kali lebih besar dari tubuhnya untuk melindungi anak-anak.
George yang gagah berani dan tidak mementingkan diri sendiri meninggal karena
luka-luka yang tak tersembuhkan yang ia derita pada malam penyerangan itu.
Sumber :
http://budisma.web.id/materi/sma/pkn/pengertian-keadilan/
http://syifameimei.blogspot.com/2012/11/makna-keadilan-dan-macam-macam-keadilan.html
http://aditiodoank.wordpress.com/2011/04/03/macam-macam-keadilan/
http://suksesitubebas.com/2012/07/14/pengertian-kejujuran/
http://suksesitubebas.com/2012/07/14/pengertian-kejujuran/
http://radisatria30.blogspot.com/2011/03/tugas-ibd-5.htmlhttp://citrapratiwi93.blogspot.com/2011/03/manusia-keadilan.html