Nama Kelompok :
Melita Sari (1A113328)
Santy Nur P (1A113321)
Marissa Dewi (1A113327)
A. Pemuda dan Sosialisasi
1. Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
a. Pengertian Pemuda
Di dalam masyarakat, pemuda merupakan suatu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karna pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
b. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
c. Jelaskan Internalisasi Belajar dan Sosialisasi
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua yaitu, sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder(dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung dan diatur secara formal.
d. Proses Sosialisasi
- Tahap Persiapan
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
- Tahap Meniru
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini.
- Tahap Siap Bertindak
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama.
- Tahap Penerimaan Norma Kolektif
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas.
e. Peranan Sosial Mahasiswa & Pemuda di Masyarakat
Mahasiswa adalah kelompok pelajar yang bisa dikatakan sebagai golongan terdidik. Predikat tersebut tentulah dapat disinonimkan bahwa mahasiswa merupakan kaum intelektual, yang mempunyai basis keilmuan yang kuat sesuai dengan jurusan yang diambil masing-masing mahasiswa. Tetapi, mahasiswa juga merupakan sebuah entitas sosial yang selalu berinteraksi dengan masyarakat dari segala jenis lapisan, sehingga dalam hal ini mahasiswa pun dituntut untuk memainkan peran aktif dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Pemuda adalah tulang punggung masyarakat, Generasi tua memiliki keterbatasan untuk memajukan bangsa. Generasi muda harus mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan semangat menyala-nyala dan tekad yang membaja serta visi dan kemauan untuk menerima perubahan yang dinamis pemuda menjadi motor bagi pembangunan masyarakat.
2. Pemuda dan Identitas
a. Pola Dasar Pembinaan dan Perkembangan Generasi Muda
Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuannya agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penangannya benar-benar menggunakannya dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berdasarkan :
1. Landasan Idiil : Pancasila
2, Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar 1945
3. Landasan Strategi : Garis-Garis Besar Haluan Negara
4. Landasan Histories : Sumpah Pemuda dan Proklamasi
5. Landasan Normatif : Tata Nilai Ditengah Masyarakat .
b. 2 Pengertian Pokok dan Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Dalam hal ini pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok yaitu :
1. Generasi Muda Sebagai Subyek Pembinaan dan Pengembangan
Mereka yang memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
2. Generasi Muda Sebagai Obyek Pembinaan dan Pegembangan
Mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
c. Masalah-Masalah Generasi Muda
Adapun masalah yang dihadapi remaja masa kini antara lain :
Kebutuhan akan Figur Teladan
Sikap Apatis
Kecemasan dan Kurangnya Harga Diri
Ketidakmampuan Untuk Terlibat
Perasaan Tidak Berdaya
Pemujaan Akan Pengalaman
d. Potensi-Potensi Generasi Muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
Idealisme dan Daya Kritis
Dinamika dan Kreativitas
Keberanian Mengambil Resiko
Optimis dan Kegairahan Semangat
Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni
Terdidik
Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan
Patriotisme dan Nasionalisme
Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi
e. Tujuan Pokok Sosialisasi
Sosialisasi mempunyai tujuan sebagai berikut :
Memberikan keterampilan kepada seorang untuk dapat hidup bermasyarakat
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif
Membantu mengendalikan fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
Membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada di masyrakat
3. Perguruan dan Pendidkan
a. Pengertian Pendidikan dan Perguruan Tinggi
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya masing-masing agar bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa
Sedangkan perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang dapat mengembangkan lebih dalam lagi ilmu-ilmu yang telah didapat dari pendidikan sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang akan berpeluang besar menggantikan generasi sebelumnya, dan dapat memajukan bangsa dan negaranya.
b. Alasan Untuk Berkesempatan Mengenyam PT
Mengapa semua individu khususnya di Indonesia wajib mengenyam pendidikan selama 12 tahun? maka jika tidak, akan terjadi akibat seperti Pengangguran Semakin Banyak, Generasi Muda tidak ada, perampokan, pembunuhan dan lain sebagainya. (Menakutkan bukan) faktor: hanya karena pendidikan yang mahal. Syukurlah pemerintah punya program sekolah gratis selama 9 tahun, “itu setahu saya karna saat SMA saya masih bayar”. Jadi kesimpulannya mengapa individu harus mengenyam pendidikan adalah karna setiap individu harus sekolah Minimal selama 12 tahun agar disaat seseorang beranjak dewasa, seseorang itu dapat bermanfaat sebagai pemuda yang aktif didalam lingkungan masyarakat dan akan menjadi Generasi Penerus yang akan menjadi Pemimpin yang baik mengerti rakyat dan memajukan bangsa ini ke arah yang lebih baik.
B. Warga Negara dan Negara
1. Hukum Negara dan Pemerintahan
a. Pengertian Hukum
Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah terjadinya kekacauan. Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya kepastian hukum dalam masyarakat. Hukum dapat diartikan sebagai sebuah peraturan atau ketetapan/ ketentuan yang tertulis ataupun yang tidak tertulis untuk mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sangsi untuk orang yang melanggar hukum.
b. Sifat-Sifat dan Ciri-Ciri Hukum
Berikut adalah ciri-ciri hukum :
Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat
Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib
Peraturan itu bersifat memaksa
Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut tegas
Berisi perintah dan atau larangan
Perintah dan atau larangan itu harus dipatuhi oleh setiap orang
Dengan demikian hukum mempunyai sifat memaksa. Sehingga hukum menjadi peraturan hidup yang dapat memaksa orang untuk menaati serta dapat memberikan sangsi tegas terhadap setiap orang yang tidak mau mematuhinya.
c. Sumber-Sumber Hukum
Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat
Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib
Peraturan itu bersifat memaksa
Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas
d. Pembagian Hukum
Hukum dapat dikelompokan sebagai berikut :
Hukum berdasarkan Bentuknya : Hukum tertulis dan Hukum tidak tertulis.
Hukum berdasarkan Wilayah berlakunya : Hukum local, Hukum nasional dan Hukum Internasional.
Hukum berdasarkan Fungsinya : Hukum Materil dan Hukum Formal
Hukum berdasarkan Waktunya : Ius Constitutum, Ius Constituendum, Lex naturalis/ Hukum Alam.
e. Pengertian Negara
Negara adalah sebuah organisasi atau badan tertinggi yang memiliki kewenangan untuk mengatur perihal yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas serta memiliki kewajiban untuk mensejahterakan, melindungi dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
f. 2 Tugas Utama Negara
Mengatur dan menertibkan gejala-gejala dalam masyarakat yang bertentangan satu sama lain
Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan bersama yang disesuaikan dan diarahkan pada tujuan negara
g. Sifat-Sifat Negara
1. Sifat memaksa
Negara dapat memaksakan kehendak melalui hukum atau kekuasaan. Negara memiliki kekuasaan memaksa agar masyarakat tunduk dan patuh terhadap negara tanpa tidak ada pemaksaan fisik
Hak negara ini memiliki sifat legal agar tercipta tertib di masyarakat dan tidak ada tindakan anarki. Paksaan fisik dapat dilakukan terhadap hak milik
2. Sifat monopoli
Negara menetapkan tujuan bersama dalam masyarakat. Negara dapat menguasai hal-hal seperti sumberdaya penting untuk kepentingan orang banyak. Negara mengatasi paham individu dan kelompok.
3. Sifat totalitas
Semua hal tanpa pengecualian menjadi wewenang negara.
h. Unsur-Unsur Negara
Penduduk
Wilayah
Pemerintah
Kedaulatan
i. Tujuan Dibentuknya Negara
Miriam Budiharjo(2010) menyatakan bahwa Negara dapat dipandang sebagai asosiasi manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mengejar beberapa tujuan bersama. Dapat dikatakan bahwa tujuan akhir setiap negara adalah menciptaka kebahagiaan bagi rakyatnya.
j. Pengertian Pemerintah
Pemerintah bisa kita artikan sebagai orang atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaan untuk memerintah, atau lebih simpel lagi adalah orang atau sekelompok orang yang memberikan perintah. Namun secara keilmuan, Pemerintah diartikan dalam beberapa definisi, antara lain ada yang mendefinisikan sebagai lembaga atau badan public yang mempunyai fungsi dan tujuan Negara, ada pula yang mendefinisikan sebagai sekumpulan orang-orang yang mengelola kewenangan-kewenangan, melaksanakan kepemimpinan dan koordinasi pemerintahan serta pembangunan masyarakat dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan.
k. Perbedaan Pemerintah & Pemerintahan
Pemerintah dan pemerintahan mempunyai pengertian yang berbeda. Dalam arti sempit pemerintah hanyalah lembaga eksekutif saja. Sedangkan dalam arti luas, pemerintah mencakup aparatur negara yang meliputi semua organ-organ, badan-badan atau lembaga-lembaga, alat perlengkapan negara yang melaksanakan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan negara. Dalam arti sempit pemerintahan adalah segala kegiatan, fungsi, tugas dan kewajiban yang dijalankan oleh lembaga eksekutif untuk mencapai tujuan negara. Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan yang terorganisir yang bersumber pada kedaulatan dan kemerdekaan, berlandaskan pada dasar negara, rakyat atau penduduk dan wilayah negara itu demi tercapainya tujuan negara.
2. Warga Negara dan Negara
a. Pengertian Warga Negara
Warga negara adalah orang-orang yang menjadi bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara itu sendiri . Istilah warga negara lebih sesuai dengan kedudukannya sebagai orang merdeka dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula negara karena warga negara mengandung arti peserta, anggota, atau warga dari suatu negara, yakni peserta darisuatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama,dan setiap warga negara mempunyai persamaan hak didalam hukum
b. 2 Kriteria Menjadi Warga Negara
1. Kriteria Kelahiran, berdasarkan kriteria ini, dibedakan lagi menjadi dua, yaitu :
Kriteria Kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut "ius sanauinis"
Kriteria Kelahiran menurut asa tempat lahir "ius soli".
2. Naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang menyebabkan seseorang dengan syarat tertentu mempunyai kewarganegaraan lain.
c. Menuliskan Pasal yang Tercantum Dalam UUD 1945 Tentang Warga Negara
Menurut pasal 26 UUD 1945
Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
Menurut pasal 26 ayat (2) UUD 1945,
Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
Bukan Penduduk, adalah orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara sesuai dengan visa.
d. Menuliskan Pasal-Pasal yang Tercantum dalam UUD 45 hak dan Kewajiban Warga Negara
Pasal 27 ayat 1-2. Mengatur tentang Kedudukan warga negara , Penghidupan dan pembelaan terhadap negara
Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 28 ayat A – J Mengatur tentang segala bentuk Hak Asasi Manusia
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 29 ayat 2 Mengatur tentang kebebasan atau hak untuk memeluk agama (kepercayaan )
Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Pasal 30 ayat 1-5 Mengatur tentang Kewajiban membela negara , Usaha pertahanan dan keamanan rakyat, Keanggotaan TNI dan Tugasnya , Kepolisian Indonesia dan tugasnya , Susunan dan kedudukan TNI & kepolisian Indonesia.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.
Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.
Pasal 31 ayat 1-5 Mengatur tentang Hak untuk mendapat pendidikan yang layak , kewajiban belajar ,Sistem pendidikan Nasional ,dan Peran pemerintah dalam bidang Pendidikan dan kebudayaan
Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang.
Pasal 33 ayat 1-5 Mengatur tentang pengertian perekonomian ,Pemanfaatan SDA , dan Prinsip Perekonomian Nasional.
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Pasal 34 ayat 1-4 Mengatur tentang Perlindungan terhadap fakir miskin dan anak terlantar sebagai tanggung jawab negara.
Fakir miskin dan anak-anakyang terlantar dipelihara oleh Negara
Sumber :
http://filzaah.wordpress.com/2013/11/10/pemuda-dan-sosialisasi/
https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/sifat-hukum/
http://erurily.blogspot.com/2009/11/bab-v-warga-negara-dan-negara.html
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/09/pengertian-negara-unsur-fungsi-tujuan.html
http://muslimpoliticians.blogspot.com/2011/05/pengertian-pemerintah-dan-pemerintahan.html
http://bagaspriambodo.blogspot.com/2012/11/warga-negara-dan-negara.html
http://adievanz06.blogspot.com/2010/12/kriteria-warga-negara.html
muhammadfathan.wordpress.com
http://delviindriadi.blogspot.com/2011/10/pasal-dalam-uud45-hak-dan-kewajiban.html\
ajengputrisyafariah.blogspot.con
Minggu, 30 November 2014
Minggu, 16 November 2014
Tugas 2
Nama Kelompok :
Melita Sari (1A113328)
Santy Nur P (1A113321)
Marissa Dewi (1A113327)
I. Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
A. Masyarakat Perkotaan, Aspek-Aspek positif dan Negatif
1. Pengertian Masyarakat
Dalam bahasa Inggris masyarakat adalah society yang pengertiannya
mencakup interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Istilah masyarakat
disebut pula sistem sosial. Untuk pemahaman lebih luas tentang pengertian
masyarakat sebaiknya kita kemukakan beberapa definisi masyarakat sebagai
berikut:
- Max Weber menjelaskan pengertian masyarakat sebagai suatu struktur atau
aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan
pada warganya.
- Karl Marx berpendapat bahwa Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita ketegangan organisasi ataupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah-pecah secara ekonomis.
- Koentjaraningrat (1994) menjabarkan definisi masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
2. Syarat-Syarat Menjadi Masyarakat
- Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu yang relatif lama
- Merupakan satu kesatuan
- Merupakan suatu sistem hidup bersama, yaitu hidup bersama yang menimbulkankebudayaan dimana setiap anggota masyarakat merasa dirinya masing-masing terikat dengan kelompoknya
3. Pengertian Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community.
Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya
serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
4. Ciri-Ciri Masyarakat Kota
- Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
- Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Manusia individual (perorangan). Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
- Jalan pikiran rasional, menyebabkan interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
- pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
- Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
- Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
- Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
5. Perbedaan Antara Desa dan Kota
- Masyarakat Kota : Perilaku
heterogen, Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan
kelembagaan, Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi,
Mobilitas sosial, sehingga dinamik, Kebauran dan diversifikasi kultural,
Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular, Individualisme.
6. Aspek Positif dan Negatif Masyarakat Perkotaan
6. Aspek Positif dan Negatif Masyarakat Perkotaan
- adanya peran saling melengkapi antara desa dan kota
- kota dan desa adalah saling membutuhkan
- kemajuan desa dapat memacu kemajuan kota begitu sebaliknya
- desa biasanya lebih direndahkan dari kota
- masyarakat kota biasanya tidak bisa menghargai adat yang ada di desa
- kesenjangan sosial yang jauh antar masyarakat kota dan desa dapat menyebabkan perpecahan.
7. Lima Unsur Lingkungan Perkotaan
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan setidaknya mengandung 5 unsur yang meliputi :
- Gedung bangunan perkotaan
- Kendaraan motor lalu lintas
- Wilayah industri
- Polusi udara
- Limbah pabrik
8. Fungsi Ekternal Kota
- Sebagai tempat melakukan politik
- Sebagai tempat untuk memperluas jaringan usaha
- Sebagai tempat untuk memperoleh ilmu yang tinggi
- Sebagai sarana produksi
B. Masyarakat Pedesaan
1. Pengertian Desa
Desa merupakan
perwujudan atau kesatuan geografis, social, ekonomi, politik dan kulural yng
terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbale balik
dengan daerah lain. Pola keruangan desa bersifat
agraris yang sebagian atau seluruhnya terisolasi dari kota. Tempat kediaman
penduduk mencerminkan tingkat penyesuaian penduduk terhadap lingkungan alam,
seperti iklim, tanah, topografi, tata air, sumber alam, dan lain-lain. Tingkat
penyesuaian penduduk desa terjhadap lingkungan alam bergantung factor ekonomi,
social, pendidikan dan kebudayaan.
2. Ciri-Ciri Desa
Menurut Lowrrey Nelson (ada 16 ciri) :
- Mata pencaharian : agraris homogen
- Ruang kerja : terbuka, terletak disawah, lading dsb
- Musim/ cuaca : sgt penting untuk tentukan ms tanam/panen
- keahlian/ ketrampilan : umum dan merata untuk setiap orang
- kesaatuan kerja keluarga : sangat umum
- jarak rumah dg tempat kerja : berdekatan
- kepadatan penduduk : rendah / sedikit
- besarnya kelompok : sedikit / kecil
- kontak social : sedikit / pribadi
- rumah : tradisional / pribadi
- lembaga / institusi : kecil / sederhana
- control social : adapt istiadat, kebiasaan
- sifat dari kelompok : bergerak dari kegiatan primer
- mobilitas penduduk : rendah
- status social : stabil
- stratifikasi social : sedikit
3. Ciri-Ciri Masyarakat Pedesaan
- Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya.
- Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
- Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. Pekerjaan - pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan (part time) yang biasanya sebagai pengisi waktu luang.
- Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencarian, agama, adat istiadat dan sebagainya.
4. Sifat dan Hakikat Masyarakat Pedesaan
Menurut Ferdinand Tonies: “Masyarakat pedesaan adalah masayarakat
gemeinschaft (paguyuban), dan paguyubanlah yang menyebabkan orang-orang
kota menilai sebagai masyarakat itu tenang harmonis, rukun dan damai
dengan julukan masyarakat yang adem ayem.” Tetapi sebenarnya di dalam
masyarakat pedesaan kita ini mengenal bermacam-macam gejala, diantaranya
sebagai berikut:
a) Konflik (pertengkaran)b) Kontroversi (pertentangan)
c) Kompetisi (persiapan)
d) Kegiatan pada Masyarakat Pedesaan
5. Unsur-Unsur Desa
- Daerah
- Penduduk
- Corak kehidupan
- Unsur gotong royong
6. Fungsi Desa
- Fungsi desa dlm hubungannya dengan kota
- Sebagai lumbung bahan mentah atau tenaga kerja
- Dan segi kegiatan, kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan.
C. Perbedaan Masyarakat Perkotaan dengan Masyarakat Pedesaan
- jumlah dan kepadatan penduduk
- stratifikasi sosial
- pola interaksi sosial
- lingkungan hidup
- corak kehidupan sosial
- solidaritas sosial
- mata pencaharian
- mobilitas sosial
II. Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
a. Pengertian Pertentangan Sosial
Pertentangan
sosial merupakan suatu penyimpangan yang biasanya didasari oleh kesalah
pahaman. Pertentangan sosial dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari
sebagai contohnya : tawuran, peperangan antar suku dan juga kekerasan
dalam rumah tangga semua , semua itu hanya ingin memuaskan keegoisan
masing-masing yang ingin memenangkan dirinya sendiri.
b. Makna Ketegangan Dalam Masyarakat
Konflik
merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu
yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan.
Konflik dapat terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu,
sampai kepada lingkungan yang luas yaitu masyarakat, yaitu :
- Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk kepada adanya pertentangan, ketidakpastian, atau emosi-emosi dan dorongan yang antagonistik didalam diri seseorang.
- Pada taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan norma-norma, motivasi-motivasi mereka untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka.
- Pada taraf masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan di antara nilai-nilai dan norma-norma kelompok dengan nilai-nilai dan norma-norma kelompok yang bersangkutan berbeda. Perbedan-perbedaan dalam nilai, tujuan dan norma serta minat, disebabkan oleh adanya perbedaan pengalaman hidup dan sumber-sumber sosio-ekonomis didalam suatu kebudayaan tertentu dengan yang ada dalam kebudayaan-kebudayaan lain.
c. Menjelaskan Tentang Diskriminasi dan Etnosentris
Diskriminasi :
Merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusia untuk membeda-bedakan yang lain.
Merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusia untuk membeda-bedakan yang lain.
Etnosentrisme :
Etnosentrisme
terjadi jika masing-masing budaya bersikukuh dengan identitasnya,
menolak bercampur dengan kebudayaan lain. Porter dan Samovar
mendefinisikan etnosentrisme seraya menuturkan, “Sumber utama perbedaan
budaya dalam sikap adalah etnosentrisme, yaitu kecenderungan memandang
orang lain secara tidak sadar dengan menggunakan kelompok kita sendiri
dan kebiasaan kita sendiri sebagai kriteria untuk penilaian. Makin besar
kesamaan kita dengan mereka, makin dekat mereka dengan kita; makin
besar ketidaksamaan, makin jauh mereka dari kita. Kita cenderung melihat
kelompok kita, negeri kita, budaya kita sendiri, sebagai yang paling
baik, sebagai yang paling bermoral.”d. Pengertian Integrasi Sosial dan Integrasi Nasional
Integrasi Sosial :
Integrasi
Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda
dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut
meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai,
dan norma.
Integrasi Nasional :
Integrasi
Nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu
masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan
masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa.
Selain itu dapat pula diartikan bahwa integrasi bangsa merupakan
kemampuan pemerintah yang semakin meningkat untuk menerapkan
kekuasaannya di seluruh wilayah (Mahfud MD, 1993: 71).
Sumber :
http://dadangdaelimi.wordpress.com/2013/01/06/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
http://id.wikipedia.org/wiki/Desa
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota
http://egggii.wordpress.com/2012/11/25/pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/
http://ediz11.wordpress.com/2011/11/19/ilmu-sosial-dasar-bab-viii/http://wawan-junaidi.blogspot.com/2012/03/pengertian-masyarakat.
http://fikrigundar.blogspot.com/2012/01/pengertian-masyarakat-perkotaan.html
http://fadlyghopal.wordpress.com/2010/12/04/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/
http://bimanovakh.blogspot.com/2011/01/masyarakat-perkotaan-aspek-aspek.html
http://fharyhadiyan.wordpress.com/2010/11/07/masyarakat-pedesaan-dan-masyarakat-perkotaan/
http://unsurdesadanfungsidesa.blogspot.com/
http://lorentfebrian.wordpress.com/semua-halaman-saya/perbedaan-masyarakat-kota-dengan-masyarakat-desa/
Jumat, 24 Oktober 2014
Tugas 1
Nama Kelompok :
Melita Sari (1A113328)
Santy Nur P (1A113321)
Santy Nur P (1A113321)
Marissa Dewi (1A113327)
A. ISD Sebagai Mata Kuliah Dasar Umum
1. Pengertian, Tujuan ISD dan IPS
a. Pengertian Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar
adalah pengetahuan yang memperdalam tentang masalah-masalah sosial, khususnya
yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia yang menggunakan
pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social.Ilmu-ilmu sosial itu
seperti: sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psikologi
sosial.
b. Tujuan Ilmu Sosial Dasar
1. Untuk menambah wawasan
tentang berbagai macam kejadian sosial yang ada di lingkungan
masyarakat, kepribadian luas dan dapat bermusyawarah dengan satu sama lain.
2. Dapat memahami masalah
sosial yang ada di dalam masyarakat
3. Membantu perkembangan
pikiran mahasiswa dalam bersosialisasi
c. 3 Kelompok Ilmu Pengetahuan
Berdasarkan sumber ilmu filsafat yang di anggap sebagai ibu dari
ilmu maka ilmu pengetahuan di
kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
1. Ilmu Pengetahuan Alam
(natural science).
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal
ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku
mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan
suatu kualitas. Istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana
obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum,
berlaku kapan pun dimana pun. sedangkan dari sisi Ilmu Alamiah Dasar adalah
mempelajari tentang metode – metode ilmu kealaman dalam menjelaskan gejala –
gejala alam secara lebih filosofis.
2.
Ilmu Pengetahuan Sosial (social science).
Ilmu-ilmu sosial bertujuan
untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara
manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari
ilmu-ilmu alamiah.
3. Pengetahuan budaya (the humanities)
Bertujuan
untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.
Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan
kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. ilmu-ilmu
pengetahuan yang dianggap bertujuan membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti
membuat manusia lebih berbudaya.
2. ISD dan IPS
a. Perbedaan ISD dan IPS
1. Ilmu Sosial Dasar
diberikan di Perguruan Tinggi, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan
hanya di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
2. Ilmu Sosial Dasar
merupakan satu matakuliah yang tunggal, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
3. Ilmu Sosial Dasar
lebih tertuju kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu
Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.
b. Persamaan ISD dan IPS
1. Keduanya sama-sama
merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran.
2. Keduanya bukan berada
dalam disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
3. Keduanya mempunyai
materi yang terdiri dari fakta sosial dan masalah sosial.
B. Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
1. Pertumbuhan Penduduk
a. Menuliskan Perkembangan Penduduk Dunia dalam Tabel dari Tahun 2009 - 2014
tabel diatas yang saya ambil contoh dari tahun – tahun sebelumnya Perkembangan Penduduk Dunia pada tahun 2009 sampai 2012.
terlihat
rata – rata setiap negera penduduknya bisa bertambah hingga 2x
lipatnya. Lalu perkembangan penduduk dunianya bertambah hingga 3x
lipatnya. Itu berarti penduduk dunia sangat pesat pertumbuhannya.
Penggandaan penduduk dunia dengan tabel :
Berdasarkan
table diatas diketahui bahwa pertumbuhan penduduk semakin cepat. Begitu
pun dengan penggandaan penduduk yang jangka waktunya makin singkat.
Cepatnya pertambahan penduduk tersebut dapat dilihat pada table
berikut:
b. Faktor Demografi yang Mempengaruhi Perkembangan Penduduk
- Kelahiran (Fertilitas)
- Kematian (mortalitas)
- Perpindahan (Migrasi)
C. Rumus Tingkat Kematian Kasar & Khusus
Rumus Kematian kasar adalah jumlah
kematian pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada
pertengahan tahun dan dikalikan dengan konstanta yang biasanya bernilai
1000.
Rumus Kematian Khusus adalah jumlah
kematian pada umur tertentu dibagi dengan jumlah penduduk umur tertentu
pada pertengahan tahun dan dikalikan dengan konstanta yang biasanya
bernilai 1000.
d. Pengertian Migrasi
Migrasi
adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke
tempat lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari
sumber cadangan makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan yang
mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau kerana over populasi.
e. Macam-Macam Migrasi
Migrasi internasional (migrasi antarnegara) adalah perpindahan
penduduk dari suatu Negara ke Negara lain. Migrasi internasional
meliputi imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.
- Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari Negara lain ke suatu Negara dengan tujuan menetap.
- Emigrasi, yaitu berpindahnya penduduk atau keluarnya penduduk dari suatu Negara ke Negara lain dengan tujuan menetap.
- Remigrasi, yaitu kembalinya penduduk dari suatu Negara ke Negara asalnya.
Migrasi
internal (migrasi nasional) adalah perpindahan penduduk yang masih
berda dalam lingkup satu wilayah Negara. Perpindahan yang merupakan
migrasi internal antara lain sebagai berikut :
- Urbanisasi adalah perpindahan dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan.
- Transmigrasi adalah perpindahan penduduk, yang diprakarsai dan diselenggarakan pemerintah, dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang belum padat penduduknya.
f. Proses Migrasi
Migrasi lokal terjadi apabila di suatu pulau telah kelebihan penduduk
dan atau terjadi bencana alam yang dahsyat sehingga tempat tinggalnya
tidak dapat dihuni lagi. Atau terjadi konflik yang mengharuskan penduduk
tersebut pindah ke pulau lain.
Migrasi internasional biasa terjadi ketika di Negara tersebut sedang
terjadi peperangan, konflik, kekacauan politik yang terjadi di
negaranya, atau terjadi kekurangan pangan sehingga memaksa penduduk
tersebut bermigrasi ke Negara lain.
g. Akibat Migrasi
Dengan
adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih maka banyak orang/
penduduk pun yang akan pergi ke wilayah itu dikarenakan di wilayah ia
tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan
hidupnya dan migrasi pun mempunyai dampak-dampaknya juga.
Dari semua faktor-faktor seperti kesehatan, ketidak nyamanan,
wilayah, ekonomi, susah lahan pekerjaan, bencana alam,dan sosial budaya
maka penduduk pun akan berpikir untuk segera melakukan migrasi ketempat
yang menurut ia nyaman dan semua itu demi berkelangsungan hidupnya.
Seiring waktu berjalan kota yang diserbu para imigran pun padat maka
timbul lah akibat-akibat dari imigrasi, kebanyakan migrasi di Indonesia
tidak terkendali dikarenakan kurangnya data pada proses migrasi karena
imigran banyak yang melakukan imigrasi iliegal.
h. 3 Jenis Struktur Penduduk
Ada tiga jenis struktur penduduk, yaitu :
a) Piramida Penduduk Muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan
sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah
kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang
berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia
b) Piramida Stationer
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap
(statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak
begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system in iterdapat pada
negara-negara yang maju seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia.
c) Piramida Penduduk Tua
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan
tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali.
Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bias
kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti
ini adalah Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.\
i. Bentuk Piramida Penduduk (Stationer, Muda, Tua)
Piramida/struktur
penduduk adalah suatu diagram yang digambarkan dengan bentuk piramida
yang mempunyai arti dalam mengukur suatu kependudukan di dalam satu
Negara biasanya dalam pengukuran tersebut dikelompokan tertantu seperti
usia, jenis kelamin, dan tahun lahir selain itu Penduduk laki-laki
biasanya digambarkan di sebelah kiri dan penduduk wanita di sebelah
kanan.
2. Kebudayaan & Kepribadian
a. Menjelaskan Pertumbuhan & Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
Awal Perkembangan kebudayaa di Indonesia, di mulai dari Zaman Batu,
di mana masyarakat di Indonesia masih bersifat nomaden. Lalu berkembang
lagi menjadi Zaman Logam. Di zaman ini, masyarakat indonesia sudah bisa
menempa alat-alat dari besi atau logam dan sudah ada beberapa yang
menetap. Di ikuti dengan masuknya Kebudayaan Hindu-Budha yang di bawa
oleh orang-orang dari India. Kebudayaan ini cukup di terima di Indonesa.
Lalu setelah itu, barulah masuk Kebudayaan islam. Karena Islam sangat
tolerir, maka agama ini memiliki banyak penganutnya di Indonesia sampai
sekarang. Barulah masuk bangsa kolonial yang berasal dari eropa dan juga
menyebarkan kebudayaan mereka di Indonesia.
b. Menjelaskan Kebudayaan Hindu, Budha & Islam
1. Kebudayaan Hindu, Budha
Pada
abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa.
Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan.
Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau
Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan
Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam
masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya
di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut
hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya
yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni
ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang
diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur
diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal,
Jago, Singosari, dll.
2. Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
C. Individu, Keluarga & Masyarakat
1. Pertumbuhan Individu
a. Pengertian Individu
Individu berasal dari kata yunani yaitu "individium" yang artinya
"tidak terbagi". Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai
manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat
disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas
atau spesifik dalam kepribadiannya.
b. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantiatif pada
materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan.
Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari
kecil menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi
luas dll. Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh
suatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta
tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan
semula).
c. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Individu
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu :
1. Faktor Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki angota tubuh yang utuh
seperti kepala, tangan, kaki, dan lainnya. Hal ini dapat menjelaskan
bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada
warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak
semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.
2. Faktor Geografis
Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada
penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan
dengan baik dan menimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga.
Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan
baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang
tidak baik pula.
3. Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebudayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya.
Namun, tidak berarti semua individu yang ada di dalam masyarakat yang
memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.
2. Hubungan Individu, Keluarga & Masyarakat
a. Makna Individu
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu
sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat
yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai
contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan
individu dalam kelompok sosial tersebut yang sudah tidak dapat dibagi
lagi ke dalam satuan lebih kecil.
b. Makna Keluarga
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai
wahana diman seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama
kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu
menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan
dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan
masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu
menjadiseorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan
struktur masyarakat yang ada.
c. Makna Masyarakat
Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi
individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya,
dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada
suatu konteks budaya tertentu. Karena disini akan terlibat individu
sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai
perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat.
d. Menyebutkan dua golongan Masyarakat
Masyarakat terbagi menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Masyarakat Sederhana
Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yang buas saat itu.
2. Masyarakat Maju
Masyarakat maju memiliki aneka raam kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
e. Macam-Macam Fungsi Keluarga
Beberapa fungsi keluarga diantaranya sebagai berikut :
1. Fungsi Pengaturan Keturunan
1. Masyarakat Sederhana
Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yang buas saat itu.
2. Masyarakat Maju
Masyarakat maju memiliki aneka raam kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
e. Macam-Macam Fungsi Keluarga
Beberapa fungsi keluarga diantaranya sebagai berikut :
1. Fungsi Pengaturan Keturunan
2. Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan
3. Fungsi Ekonomi atau Unit Produksi
4. Fungsi Pelindung
5. Fungsi Penentuan Status
6. Fungsi Pemeliharaan
7. Fungsi Afeksi
f. Hubungan Individu, Keluarga & Masyarakat
Aspek individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media dimana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuh kembangkan perilakunya. Karena tak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.
3. Fungsi Ekonomi atau Unit Produksi
4. Fungsi Pelindung
5. Fungsi Penentuan Status
6. Fungsi Pemeliharaan
7. Fungsi Afeksi
f. Hubungan Individu, Keluarga & Masyarakat
Aspek individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media dimana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuh kembangkan perilakunya. Karena tak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.
3. Urbanisasi
a. Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi
adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk
yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai
permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan
penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah
lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan,
penyediaan panganan lain sebagainya tentu asalah suatu masalah yang
harus segera dicarikan jalan keluarnya.
b. Proses Terjadinya Urbanisasi
Pemerintah berkeinginan untuk sesegera mungkin meningkatkan proporsi
penduduk yang tinggal didaerah perkotaan Hal ini berkaitan dengan
kenyataan bahwa meningkatnya penduduk daerah perkotaan akan berkaitan
erat dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara. Data memperlihatkan
bahwa suatu negara atau daerah dengan tingkat urbanisasi yang lebih
tinggi, dan sebaliknya. Terjadinya tingkat urbanisasi yang berlebihan
atau tidak terkendali dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada
penduduk itu sendiri.
Sumber :
http://ginadamar.wordpress.com/2012/10/23/tugas-ilmu-sosial-dasar-iii-pertumbuhan-individu/
http://triplego.wordpress.com/2011/10/20/tugas-isd-bab-iii/
http://madrilitas.wordpress.com/2013/10/18/tugas-softskill-isd-5ka39/
https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/kebudayaan-hindu-budha-dan-islam/ http://arfanart.wordpress.com/2010/10/03/perbedaan-antara-ilmu-pengetahuan-sosial-dengan-ilmu-sosial-dasar/ http://delimadut.blogspot.com/2011/11/pengertian-tujuan-ilmu-sosial-dasar-dan.html http://rraaggiill.wordpress.com/2012/10/17/ilmu-sosial-dasar-dalam-bidang-pendidikan/
http://madrilitas.wordpress.com/2013/10/18/tugas-softskill-isd-5ka39/
https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/kebudayaan-hindu-budha-dan-islam/ http://arfanart.wordpress.com/2010/10/03/perbedaan-antara-ilmu-pengetahuan-sosial-dengan-ilmu-sosial-dasar/ http://delimadut.blogspot.com/2011/11/pengertian-tujuan-ilmu-sosial-dasar-dan.html http://rraaggiill.wordpress.com/2012/10/17/ilmu-sosial-dasar-dalam-bidang-pendidikan/
Sabtu, 05 Juli 2014
Tugas Portofolio 4
I Manusia dan Kegelisahan
A. Kegelisahan
1. Definisi Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram
hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas.
Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak
tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam
tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
2. Macam-macam Kegelisahan yang Menimpa Manusia
Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam
kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif),
kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
a. Kecemasan Obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar.
b. Kecemasan Neorotis (Syarat)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah.
Menurut Sigmund Freud, Kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
1. Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.
2. Bentuk ketakutan yang tegang dan irasional (phobia).
3. Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.
c. Kecemasan Moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi
memiliki bermacam-macam emosi antara lain : iri, dendam, dengki, marah,
gelisah, cinta, rasa kurang.
B. Sebab-Sebab Orang Gelisah
1. Menyebutkan Sebab-Sebab Orang Menjadi Gelisah
- Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran (yang telah dilakukan)
- Gelisah terhadap hasil kerja (tidak memenuhi kepuasan spiritual)
- Takut akan kehilangan milik (harta dan jabatan)
- Takut menghadapi keadaan masa depan (yang tidak disukai)
2. Contoh Kegelisahan
Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau
perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena bahaya
itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus. Misalnya hak
hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup,
dan mungkin hak nama baik.
C. Menyebutkan Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan
1. Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita
sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita
dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
2. Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita pasrahkan diri
kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya, kita
harus percaya bahwa Tuhan Maha Kuasa. Maha Pengasih, Maha penyayang dan
Maha pengampun.
D. Keterasingan
1. Pengertian Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing. Dan kata itu adalah dari
kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang.
Sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan
dari yang lain atau terpencil.
2. Usaha Mengatasi Keterasingan
Untuk mengatasi keterasingan perlu adanya kesadaran bagi seseorang
yang merasa dirinya berkelebihan, jangan merasa selalu benar, jangan
merasa tidak ada yang melebihi kekayaannya, dan sebagainya. Bagi yang
merasa berkekurangan perlu ditingkatkan harga dirinya sedikit demi
sedikit sehingga tidak merasa pemalu, minder, cacat tak berguna, dan
sebagainya.
E. Kesepian
1. Definisi kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang,
sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak
berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian
hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan
kasus penyebabnya.
2. Penyebab terjadinya Kesepian
Menurut Middlebrook (1980), ada dua faktor penyebab dari kesepian, yaitu :
1. Faktor Psikologis
- Existential Loneliness
- Pengalaman traumatis hilangnya dari orang lain
- Kurangnya dukungan dari orang lain
- Adanya masalah krisis dalam diri seseorang dan kegagalan
- Kurangnya rasa percaya diri
- kepribadian yang tidak sesuai dengan lingkungan
- ketakutan untuk menanggung resiko sosial
2. Faktor Sosiologis
- Takut dikenal orang lain
- Nilai-nilai yang berlaku pada lingkungan sosial
- Kehidupan dirumah
- Perubahan pola-pola dalam keluarga
- Pindah tempat
- Terlalu besarnya suatu organisasi
- Desain arsitektur bangunan
F. Ketidakpastian
1. Definisi Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata pasti artinya tidak menentu, tidak
dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul
yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi.
Ketidak konsentrasi disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas
pikirannya kacau.
2. Penyebab Terjadinya Ketidakpastian
Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara
teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Beberapa sebab orang tak dapat
berpikir dengan pasti ialah :
1. Obsesi
2. Phobia
3. Kompulasi
4. Histeria
5. Delusi
6. Halunasi
7. Keadaan Emosi
3. Usaha Mengatasi Ketidakpastian
Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketidakpastian yakni
bersiap-siap terlebih dahulu, merencanakan segala sesuatunya dengan
matang, dan juga berdo'a agar apa yang diinginkan tercapai.
II. Manusia dan Harapan
A. Harapan
1. Definisi Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya
sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat
terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan. Berhasil atau
tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai
harapan itu sendiri.
2. Persamaan Cita-Cita dan Harapan
Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita
itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan
harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan
cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik cit-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.
3. Contoh Harapan
Robi seorang wiraswasta yang rajin. Sejak mulai menggarap usahanya
ia mempunyai harapan usahanya menjadi besar dan maju. Ia yakin usahanya
akan menjadi kenyataan, karena itu ia berusaha bersungguh-sungguh dengan
usahanya.
B. Penyebab Manusia Mempunyai Harapan
Ada dua hal yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yaitu :
1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah
terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani
dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama
dengan manusia lain.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan Hidup (survival)
b. Keamanan (safety)
c. Hak dan Kewajiban untuk Mencintai dan dicintai (be loving and loved)
d. Diakui Lingkungan (status)
e. Perwujudan Cita-Cita (self-actualization)
C. DOA
1. Pengertian Doa
Menurut bahasa doa berasal dari kata da'a artinya memanggil.
Sedangkan menurut istilah syara doa berarti memohon sesuatu yang
bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang
memudharatkan. Doa adalah sebuah tempat untuk meminta, bersyukur,
berkomunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Macam-Macam Doa
Syeikh Abdurraham bin Sa'diy berkata : "Setiap perintah didalam
Al-Qur'an dan larangan berdoa kepada selain Allah, meliputi doa masalah
(permintaan) dan doa ibadah". Doa masalah (permintaan) adalah meminta
untuk diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau sesuatu yang
sifatnya permintaan. Doa ibadah maksudnya semua bentuk ibadah atau
ketaatan yang diberikan kepada Allah baik lahiriah maupun batiniah,
karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa, haji
dan sebagainya. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan
dijauhkan dari Azab-Nya.
3. Menuliskan Contoh-Contoh Doa
Contoh doa sehari-hari :
1. Do’a Sebelum Makan
Allahumma
baarik lanaa fiimaa razaqtana wa qinaa ‘adzaa-bannaari
Bismillahirrahmaaniraahiimi.
Artinya : Ya Allah berkahilah kami dalam rezki yang telah Engkau limpahkan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (HR. Ibnu as-Sani)
2. Do’a Sesudah Makan
Alhamdulillahilladzii ath’amanaa wa saqaanaa wa ja’alanaa muslimiina.
Artinya : Segala puji bagi Allah Yang telah memberi kami makan dan minum, serta menjadikan kami muslim. (HR. Abu Daud)
Artinya : Ya Allah berkahilah kami dalam rezki yang telah Engkau limpahkan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (HR. Ibnu as-Sani)
2. Do’a Sesudah Makan
Alhamdulillahilladzii ath’amanaa wa saqaanaa wa ja’alanaa muslimiina.
Artinya : Segala puji bagi Allah Yang telah memberi kami makan dan minum, serta menjadikan kami muslim. (HR. Abu Daud)
3. Do’a Sebelum Tidur
Bismikallahhumma ahyaa wa bismika amuutu.
Artinya : Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati. (HR. Bukhari dan Muslim).
D. Kepercayaan
1. Definisi Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini
atau kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan
pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dasar Kepercayaan adalah
kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia.
2. Tiga Teori Kebenaran
- Teori Koherensi atau Konsistensi yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
- Teori Korespondensi yaitu suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorenponden (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
- Teori Pragmatis yaitu kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Sumber
:
http://galihsyaifurrahman.wordpress.com/2013/01/19/ilmu-budaya-dasar-bab-xi-manusia-dan-harapan/
Langganan:
Postingan (Atom)