Sabtu, 05 Juli 2014

Tugas Portofolio 4

I Manusia dan Kegelisahan

A. Kegelisahan

1. Definisi Kegelisahan
    Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

2. Macam-macam Kegelisahan yang Menimpa Manusia
    Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.

a. Kecemasan Obyektif 
    Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar.

b. Kecemasan Neorotis (Syarat)
    Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, Kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
1. Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.
2. Bentuk ketakutan yang tegang dan irasional (phobia).
3. Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.

c. Kecemasan Moril
    Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain : iri, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.

B. Sebab-Sebab Orang Gelisah

1. Menyebutkan Sebab-Sebab Orang Menjadi Gelisah
  • Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran (yang telah dilakukan)
  • Gelisah terhadap hasil kerja (tidak memenuhi kepuasan spiritual)
  • Takut akan kehilangan milik (harta dan jabatan)
  • Takut menghadapi keadaan masa depan (yang tidak disukai)
2. Contoh Kegelisahan
     Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus. Misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup, dan mungkin hak nama baik.

C. Menyebutkan Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan

1. Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

2. Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita pasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya, kita harus percaya bahwa Tuhan Maha Kuasa. Maha Pengasih, Maha penyayang dan Maha pengampun.

D. Keterasingan

1. Pengertian Keterasingan
    Keterasingan berasal dari kata terasing. Dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang. Sehingga  kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil.
2. Usaha Mengatasi Keterasingan
    Untuk mengatasi keterasingan perlu adanya kesadaran bagi seseorang yang merasa dirinya berkelebihan, jangan merasa selalu benar, jangan merasa tidak ada yang melebihi kekayaannya, dan sebagainya. Bagi yang merasa berkekurangan perlu ditingkatkan harga dirinya sedikit demi sedikit sehingga tidak merasa pemalu, minder, cacat tak berguna, dan sebagainya.

E. Kesepian

1. Definisi kesepian
    Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
2. Penyebab terjadinya Kesepian
    Menurut Middlebrook (1980), ada dua faktor penyebab dari kesepian, yaitu :
1. Faktor Psikologis
  • Existential Loneliness
  • Pengalaman traumatis hilangnya dari orang lain
  • Kurangnya dukungan dari orang lain
  • Adanya masalah krisis dalam diri seseorang dan kegagalan
  • Kurangnya rasa percaya diri
  • kepribadian yang tidak sesuai dengan lingkungan
  • ketakutan untuk menanggung resiko sosial
2. Faktor Sosiologis
  • Takut dikenal orang lain
  • Nilai-nilai yang berlaku pada lingkungan sosial
  • Kehidupan dirumah
  • Perubahan pola-pola dalam keluarga
  • Pindah tempat
  • Terlalu besarnya suatu organisasi
  • Desain arsitektur bangunan

F. Ketidakpastian

1. Definisi Ketidakpastian
    Ketidakpastian berasal dari kata pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasi disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
2. Penyebab Terjadinya Ketidakpastian
    Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1. Obsesi
2. Phobia
3. Kompulasi
4. Histeria 
5. Delusi
6. Halunasi
7. Keadaan Emosi
3. Usaha Mengatasi Ketidakpastian
    Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketidakpastian yakni bersiap-siap terlebih dahulu, merencanakan segala sesuatunya dengan matang, dan juga berdo'a agar apa yang diinginkan tercapai.

II. Manusia dan Harapan

A. Harapan

1. Definisi Harapan
    Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu sendiri.
2. Persamaan Cita-Cita dan Harapan
    Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik cit-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.
3. Contoh Harapan
    Robi seorang wiraswasta yang rajin. Sejak mulai menggarap usahanya ia mempunyai harapan usahanya menjadi besar dan maju. Ia yakin usahanya akan menjadi kenyataan, karena itu ia berusaha bersungguh-sungguh dengan usahanya.

B. Penyebab Manusia Mempunyai Harapan

      Ada dua hal yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yaitu :

1. Dorongan Kodrat
    Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.

2. Dorongan Kebutuhan Hidup
    Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain.

Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan Hidup (survival)
b. Keamanan (safety)
c. Hak dan Kewajiban untuk Mencintai dan dicintai (be loving and loved)
d. Diakui Lingkungan (status)
e. Perwujudan Cita-Cita (self-actualization)

C. DOA

1. Pengertian Doa
     Menurut bahasa doa berasal dari kata da'a artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara doa berarti memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan. Doa adalah sebuah tempat untuk meminta, bersyukur, berkomunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Macam-Macam Doa
    Syeikh Abdurraham bin Sa'diy berkata : "Setiap perintah didalam Al-Qur'an dan larangan berdoa kepada selain Allah, meliputi doa masalah (permintaan) dan doa ibadah". Doa masalah (permintaan) adalah meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Doa ibadah maksudnya semua bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah baik lahiriah maupun batiniah, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa, haji dan sebagainya. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari Azab-Nya.
3. Menuliskan Contoh-Contoh Doa
    Contoh doa sehari-hari :
1. Do’a Sebelum Makan
Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtana wa qinaa ‘adzaa-bannaari Bismillahirrahmaaniraahiimi.
Artinya : Ya Allah berkahilah kami dalam rezki yang telah Engkau limpahkan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (HR. Ibnu as-Sani)

2. Do’a Sesudah Makan
Alhamdulillahilladzii ath’amanaa wa saqaanaa wa ja’alanaa muslimiina.
Artinya : Segala puji bagi Allah Yang telah memberi kami makan dan minum, serta menjadikan kami muslim. (HR. Abu Daud)

3. Do’a Sebelum Tidur
Bismikallahhumma ahyaa wa bismika amuutu.
Artinya : Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati. (HR. Bukhari dan Muslim).


D. Kepercayaan

1. Definisi Kepercayaan
    Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini atau kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dasar Kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia.

2. Tiga Teori Kebenaran
  1. Teori Koherensi atau Konsistensi yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
  2. Teori Korespondensi yaitu suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorenponden (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
  3. Teori Pragmatis yaitu kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Sumber :

http://galihsyaifurrahman.wordpress.com/2013/01/19/ilmu-budaya-dasar-bab-xi-manusia-dan-harapan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar