Sabtu, 31 Desember 2011

menunggu


Menunggu
Hari ini aku menunggu sambil terus menulis
Menulis diatas secarik kertas putih
Terus menunggu dengan berlinang air mata
Masih menunggu tak bisa berbuat apa-apa
Hanya bisa menetesan air mata
Hingga membasahi secarik keras putih ini
Tak tau lagi harus berbuat apa
Hanya bisa menulis dan terus menunggu
Tau kah kau apa yang aku tunggu?
Aku menunggu maafmu
Tau kah kau apa yang ku tulis?
Aku menulis semua perasaanku padamu
Perasaan yang tak bisa aku pendam sendiri
Kenyataan bahwa perasaanku Saayang padamu
Tau kah kau mengapa aku menangis?
Karena aku telah bersalah padamu
Maafkan aku karena aku telah menyayangimu
Maafkan aku yang telah membuatmu menangis
Membutmu kecewa,marah,dan tersiksa
Sungguh bukan aksudku untuk menyakitimu
Aku hanya ingin semua yang terbaik
Bagaimana caranya agar kau mengerti?
Mengerti maksud hatiku
Bahwa aku begitu menyanyangimu
Bagaimana aku tunjukkan rasaku ini agar kau mengerti?
Maafkan aku yang telah menyakitimu
Sungguh bukan maksudku dan bukan inginku
Aku mohon mengertilah
Jangan hukum aku dengan amarahmu
Aku tersiksa karenaya
Maafkan aku jika selama ini aku tak pernah mengertimu
Maaf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar